SRIPOKU.COM - Kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang wanita berinisial (Ri) di Jembatan Ampera Palembang Provinsi Sumatera Selaltan mengingatkan beberapa kasus yang pernah terjadi di atas jembatan kebanggaan wong Palembang itu.
Ri diduga ingin mengakhiri hidupnya dengan cara loncat dari Jembatan Ampera, Sabtu (14/10/2023).
Beruntung aksi Ri berhasil digagalkan oleh warga yang kebetulan melihatnya.
Ri mengaku ingin mengakhiri hidupnya karena frustasi melihat kelakuan suaminya yang berselingkuh dengan wanita lain.
Hal itulah yang membuat Ri berpikir untuk bunuh diri dengan cara terjun dari Jembatan Ampera.
Selain Ri, beberapa tahun ke belakang ada banyak kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri yang terjadi di Jembatan Ampera.
Berdasarkan catatan Sripoku.com, berikut ini beberapa kasus yang terjadi sejak tahun 2020-2023.
Baca juga: Detik-detik Wanita Nekat Lompat dari Jembatan Ampera, Saksi Mata Kaget Lihat Kaki Sudah Menjuntai
Tukang Becak Tewas Lompat dari Jembatan Ampera
Pada tahun 2020, warga di Pasar 16 Ilir Kecamatan IT 1 Palembang dikagetkan dengan melompatnya seorang pria dari atas Jembatan Ampera Kota Palembang.
Kejadian yang terjadi pada Senin (26/10) sekira pukul 12.00 WIB ini mengagetkan warga baik pedagang maupun pembeli yang sedang melakukan transaksi jual beli di pasar tersebut.
Akibatnya pria yang belum diketahui identitasnya tersebut tewas seketika dalam keadaan mengenaskan karena terbentur aspal jalan saat pria tersebut melompat.
Warga pun langsung berkerumun memadati lokasi kejadian untuk menyaksikan kejadian tersebut.
Dari informasi yang berhasil diperoleh di lapangan, sebelum melompat dari atas jembatan tersebut korban sempat melakukan aksi bunuh diri di dalam gedung pasar namun berhasil selamat.
Seorang Pria Diduga Lompat dari Jembatan Ampera
Pada tahun 2021, seorang pria jatuh dari atas Jembatan Ampera, Kamis (12/8/2021) malam.
Tubuh pria tersebut terhempas ke jalan dan akhirnya meninggal dunia.
Diduga laki-laki tersebut sengaja melompat dari atas jembatan, dan jatuh ke bawah persis di Jalan KH Azhari bawah Jembatan Ampera Kelurahan 7 Ulu Kecamatan SU I Palembang.
Informasi yang dihimpun Sripoku com, saat mendapatkan adanya laporan dari masyarakat di sekitar TKP (tempat kejadian perkara), petugas piket dari Polsek SU I dan Inafis Polrestabes Palembang, langsung mendatangi TKP, kemudian mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara Palembang.
Dimana korban diketahui bernama Asuwa (41) warga Lorong Sriraya 2 RT 41 Kelurahan Plaju, Kecamatan Plaju Palembang.
Sedangkan, saksi mata Nurdin (51) dan Sandri (30) ketika ditemui mengatakan, saat kejadian mereka sedang duduk mengobrol tak jauh dari TKP.
"Kami lagi duduk di TKP saat itu pak lagi ngobrol. lalu mendengar suara seperti barang yang terjatuh dari atas. Karena curiga, kami lalu mendekatinya. Saat kami lihat ternyata ada orang yang sudah tergeletak di bawah Jembatan Ampera. Kami lalu melapor ke Polisi," ungkap Nurdin senada dengan Sandri.
Sementara, Kapolsek SU I Palembang, Kompol Farizon ketika dikonfirmasi membernarkan adanya peristiwa tersebut.
"Kita mendapatkan laporan dari warga bahwa ada mayat tergeletak di bawah Jembatan Ampera di Jalan KH Azhari, Kelurahan 7 Ulu. Anggota piket reskrim dan Inafis dari Polrestabes Palembang langsung meluncur ke TKP," kata Farizon
Lanjutnya, dari lokasi kejadian diamankan barang bukti (BB) berupa dompet Korban yang berisikan KTP dan satu unit Handphone Nokia.
"Untuk motif diduga bunuh diri, masih didalami Unit Reskrim Polsek SU I, sementara jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Palembang guna di visum," kata Kompol Farizon.
Baca juga: Sosok Wanita yang Nekat Lakukan Percobaan Bunuh Diri di Jembatan Ampera Terungkap, Tertunduk Malu
Diduga Depresi, Ibu Muda Lompat dari Jembatan Ampera
Pada tahun 2022, warga yang melintas di atas dan berada di bawah Jembatan Ampera dihebohkan seorang perempuan yang nekat melompat dari atas Jembatan Ampera ke Sungai Musi, Selasa (29/11) sekira pukul 10.15 WIB.
Beruntung nyawa perempuan bernama Heni Afriyana (25) warga Jalan Anakowi, Kenten Laut, Kabupaten Banyuasin, berhasil diselamatkan warga menggunakan perahu ketek.
Korban kemudian dibawa ke Pos Polisi 7 Ulu bawah Jembatan Ampera.
Kemudian dibawa ke Polsek Seberang Ulu (SU) I, Palembang.
Dari lokasi juga nampak kerumunan warga yang berada di atas Jembatan Ampera, korban juga meninggalkan motornya BG 3184 JG di atas Jembatan Ampera.
Saat ditemui korban terlihat mengalami luka lecet dan lebam di sekitar wajah dan matanya.
Setelah dibawa ke Polsek SU I korban kemudian dibawa ke RS Bari Palembang.
Kakek 65 Tahun Nekat Terjun dari Jembatan Ampera
Pada Tahun 2023, seorang kakek bernama Sugiarto (65) warga Lorong Perguruan Kelurahan Plaju Ulu Kecamatan Plaju Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri dengan melompat dari atas, Kamis (26/1)
Aksi yang dilakukan lansia tersebut pada pukul 11.45 WIB sontak membuat heboh warga dan pengunjung pasar 16 Ilir kota Palembang. Namun Sugiarto berhasil diselamatkan anggota Polair Polrestabes Palembang yang dipimpin kanit Gakkum Polair Polrestabes Palembang Iptu Chepi Aminuddin.
"Beruntung tak lama dari korban jatuh ke air warga dan anggota kami berhasil menyelamatkan hingga diberikan pertolongan," kata, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mohammad Ngajib melalui Kasat Polair Kompol Suprawira.
Suprawira menyebutkan setelah dilakukan pertolongan, anggota mencium aroma yang diduga obat nyamuk dari mulut korban. Pihaknya pun langsung membawa korban ke Rumah Sakit Pelabuhan.
"Kondisi korban dalam keadaan selamat tidak ada luka dan masih dalam perawatan dokter," kata dia.
Untuk penyebabnya, ia mengaku belum mengetahui pasal apa korban yang nekat melompat dari atas Jembatan Ampera.
"Korban masih belum bisa diajak bicara dan masih trauma setelah terjun dari Jembatan," kata dia.
Sementara itu, anak dan Wati (60) istri korban tidak lama dari kejadian sudah berada di RS Pelabuhan, setelah mendapatkan informasi dari RT setempat.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada polisi Satpolair Palembang telah menyelamatkan suaminya, " kata dia.
Wati mengatakan sebelum kejadian, korban sempat izin untuk pergi ke pasar 16 Ilir dengan menggunakan sepeda. Akan tetapi keadaan suaminya terlihat lesu sebelum berangkat.
“Kita tak tau masalahnya alasannya dia loncat. Tapi terakhir memang lihat keadaannya lesu tapi tidak mau cerita apa-apa,” kata dia.
Catatan Redaksi:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Apabila Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Seperti Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kementerian Kesehatan di nomor 1500-567.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) atau email ke kontak@kemkes.go.id.
Dapatkan berita terkait dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.