Siswi SD Buta Ditusuk Tusuk Sate

Hasil MRI Siswi SD di Gresik yang Matanya Buta Keluar, Dokter Justru Tak Temukan Tanda Kekerasan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadispendik Gresik S. Hariyanto saat bertemu dengan siswi SD yang buta usai dicolok tusuk pentol, SA di kediamannya, Sabtu (18/9/2023).

SRIPOKU.COM -- Siswi sekolah dasar (SD) asal Gresik berinisial SA (8) akhirnya menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Proses pemeriksaan MRI terhadap SA ini dilakukan pada Rabu (20/9/2023) di Rumah Sakit PHC, Surabaya.

Seperti diketahui, SA mengalami kebutaan pasca matanya dicolok menggunakan tusuk pentol oleh seseorang diduga kakak kelasnya.

Usai menjalani pemeriksaan, SA dan keluarganya keluar dari rumah sakit sekitar pukul 14.00 WIB.

Namun, orangtua SA tidak bersedia menanggapi pertanyaan awak media dan buru-buru menggendong SA masuk ke dalam mobil.

Wakil Direktur Pelayanan Medis RS PHC Surabaya, dr Rony Kurniawan mengatakan, hasil MRI telah keluar.

Hanya saja pihak RS PHC tak bisa membuka kepada publik.

Pasalnya, RS PHC menjadi rujukan dari RSUD Ibnu Sina Gresik.

"Pasien ini rujukan, seluruh hasil diberikan ke RS Ibnu Sina Gresik."

"Selanjutnya ditangani tim RS Ibnu Sina Gresik selaku perujuk MRI," ujar dr Rony.

Hal yang sama juga diutarakan Dokter Spesialis Radiologi Konsulta,n dr Lailatul Muqmiroh.

Dia mengaku tidak bisa membeberkan hasil pemeriksaan karena sudah menjadi kode etik.

Hanya saja dia membeberkan pemeriksaan MRI kepada SA difokuskan kepada bagian kepala.

SA (8) digendong ayahnya menuju ruang pemeriksaan MRI di Rumah Sakit PHC Surabaya, Rabu (20/9/2023). SA merupakan siswi kelas 2 SDN 236 Gresik yang disebut-sebut mengalami risiko kebutaan, usai matanya dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya. (Tribunjatim.com/Willy Abraham)

===

Hasil MRI tunjukkan kejanggalan

Terdapat kejanggalan dari hasil MRI SA yang buta dicolok tusuk bakso oleh temannya.

Kejanggalan yang muncul adalah adanya penemuan Dokter Spesialis yang ternyata tak menemukan kelainan apapun pada mata korban, termasuk bentuk kekerasan yang terjadi pada mata korban.

Hasil dari pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di RS PHC Surabaya menunjukan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di mata SA (8).

Dokter Spesialis Mata dari RSUD Ibnu Sina Gresik, dr Bambang Tuharianto menyampaikan hasil MRI dari SA, siswi kelas 2 SD yang mengalami kebutaan.

Hasil menunjukkan, SA mengalami penurunan penglihatan di mata kanan.

"Jadi penglihatan yang dikeluhkan, betul, terjadi penurunan penglihatan di mata kanan."

"Mata kiri batas normal untuk melihatnya."

"Pemeriksaan fisik di alat-alat Ibnu Sina tidak ditemui kelainan apapun."

"Pemeriksaan MRI tidak didapatkan kelainan apapun, kelainan-kelainan saraf tidak ada secara anatomi komponen-komponen melihat ini bekas terjadi kekerasan, itu saja," beber dr Bambang, Kamis (21/9/2023).

Dikatakannya, seluruh yang berhubungan dengan penyebab gangguaan sudah dilakukan pemeriksaan.

"Tidak ada satupun yang menyebabkan, ini tidak ketemu apa-apa," katanya.

Terkait dengan penyembuhan mata korban, dr Bambang Tuharianto tidak bisa memastikan karena kesembuhan bagian dari reaksi obat.

Sementara itu, Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom menuturkan, dalam ungkap kasus kejadian ini, pihaknya telah memeriksa sebanyak 47 saksi.

"Dari semua keterangan yang dikumpulkan, belum ada yang melihat langsung kejadian terkait peristiwa tersebut (kekerasan di sekolah)."

"Kami akan terus menambah jumlah saksi untuk menambah keterangan," ungkapnya.

===

Hasil visum justru tak temukan pendarahan

Hasil pemeriksaan atau visum dari SA (8) siswi sekolah dasar (SD) asal Gresik yang buta usai matanya dicolok salah satu teman sekolah sudah keluar beberapa waktu lalu.

Hasil visum dari siswi SD Negeri 236 Gresik ini menunjukkan tidak adanya pendarahan di mata.

Hasil visum ini sendiri diumumkan oleh RSUD Ibnu Sina, Gresik.

"Jadi hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter tidak ditemukan pendarahan pada sobekan mata."

"Dan hasil visum pelendir bola mata dalam keadaan normal."

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ucap Kapolres Gresik AKBP AKBP Adhitya Panji Anom, Selasa (19/9/2023).

Kapolres Gresik mengatakan telah melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

Seperti tetangga korban, guru, kepala sekolah, dan lainnya.

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil MRI (Magnetic Resonance Imaging) pada 26 September besok.

Sementara itu, SA saat ini sedang menjalani tes psikologi di RS Bhayangkara Polda Jatim.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan saat ini sudah ada 10 saksi yang telah menjalani pemeriksaan.

"Sekarang masih ada 2 saksi ahli menjalani pemeriksaan," katanya.

===

Kronologi kejadian

Samsul, ayah dari SA, menceritakan awal mula peristiwa pahit itu, tepatnya pada Senin (7/8/2023), saat putrinya akan masuk sekolah.

Saat itu, pihak sekolah tengah mengadakan kegiatan perlombaan memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI.

Tak berselang lama, korban yang datang tiba-tiba ditarik oleh diduga kakak kelasnya menuju ke sebuah lorong yang berada di antara ruang guru dan pagar sekolah.

Di lorong tersebut, korban dimintai uang jajan secara paksa.

"Anak saya tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian dicolok tusuk bakso itu."

"Dicolok-colokkan dari atas ke bawah kena bagian mata kanan anak saya."

"Anak saya takut membasuh matanya dengan air, dan mengusapnya dengan seragam," tambah Samsul.

Saat itu, kata Samsul, ada luka sedikit dan ia melihat ada bekas darah di seragam anaknya.

Saat pulang sekolah, lanjut Samsul, ia mendapat keluhan dari putrinya bahwa mata kanannya tidak bisa melihat.

"Langsung saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti."

"Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo Surabaya demi anak saya," kata Samsul.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD dr Soetomo Surabaya, diketahui ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya.

Hal itu membuat mata kanan putrinya tidak bisa melihat.

"Anak saya mengalami buta permanen, saya datang ke sekolah, saya tidak terima untuk mencari tahu siapa pelakunya."

"Anak saya nggak tahu siapa nama pelakunya, tapi tahu wajahnya saja."

"Saya minta CCTV katanya tidak ada rekaman CCTV."

"Dipersulit. Saya laporkan ke Polres Gresik," kata Samsul.

Samsul pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik pada 28 Agustus 2023 lalu.

Satreskrim Polres Gresik yang menerima laporan tersebut kini mendalami kasus SA.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Hasil MRI Siswi SD di Gresik yang Buta karena Tusuk Pentol Dikirim ke RSUD Ibnu Sina

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Berita Terkini