SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Buntut dari sikapnya yang berseberangan dengan Panglima Jilah dan menentang pembangunan IKN, keluarga Panglima Pajaji mendapatkan teror.
Beberapa kerabat dan keluarganya termasuk salah seorang Bibi-nya mendapatkan teror. Hal ini bukannya membuat Panglima Pajaji takut.
Justru dia marah besar dan murka, sebab baginya suara yang ia suarakan merupakan sebagian besar dari jerit hati Masyarakat Dayak.
Selain itu, dia dan masyarakat Dayak memiliki hak sebagai warga negara Indonesia yang berdemokrasi.
Maka itu dia mengultimatum balik pihak yang telah meneror keluarganya.
Dia mengaku jangan keluarga diteror, tetapi langsung temui dirinya, jika berani.
"Ingat, Anda jangan menakut-nakuti saya. Anda jangan menggertak saya, saya pantang untuk ditakut-takuti," ucapnya
Dia pun mengaku pantang digertak, karena justru membuat dia marah."Jika anda hebat, maka hadapi saya dimanapun," ujarnya.
Meski dia tidak ingin menuduh siapapun, namun Panglima Papaji juga memberikan pernyataan keras kepada Panglima Jilah.
Diakuinya, dia menghormati Panglima Jilah, dia sebenarnya dulu membela mati-matian Panglima Jilah.
Namun kini sikapnya sudah berseberangan dengan dirinya. Hal itu tampak dalam video viral yang dibagikan akun Instagram @kamidayakkalbar, Minggu (13/8/2023).
Ditegaskan Panglima Pajaji, jika pembangunan IKN belum final.
Selain itu Ia juga mengingatkan Panglima Jilah, bahwa tidak berhak untuk melarang pendapat masyarakat Indonesia.
"Panglima Jilah anda mengatakan IKN itu sudah final, itu belum. Belum final!" tegas Panglima Pajaji.
Menurut dia, negara Indonesia negara demokrasi, setiap orang setiap insan, setiap manusia yang ada di NKRI ini, berhak menyampaikan pendapatnya masing-masing.
"Yang perlu Anda ingat, Anda adalah salah satu tokoh Dayak yang sangat kami banggakan, tetapi tindakan dan kebijakan Anda tidak untuk warga dayak," jelasnya.
Pernyataan ini juga ia sampaikan kepada Presiden Jokowi. Dirinya menyebutkan, terdapat sejumlah alasan Pmenolak pembangunan IKN di Kalimantan.
Sebab, Hutan Kalimantan sudah banyak yang rusak akibat pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit yang dinilai telah merusak tanah Kalimantan.
Lalu kini menurut Panglima Pajaji, IKN yang secara terang-terangan membabat hutan dan mengancam kelestarian adat suku Dayak.
"Perlu Anda ketahui Pak Jokowi, kami masyarakat Dayak Tidak menyetujui IKN itu dipindahkan di Kalimantan," katanya.