Berita PALI

SMAN 2 PALI Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka Sejak 2022, Mengacu Minat dan Bakat Peserta Didik

Penulis: Apriansyah Iskandar
Editor: Ahmad Farozi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala SMAN 2 Unggulan PALI, Irwansyah

SRIPOKU.COM, PALI - Pada tahun ajaran 2023/2024, beberapa SMA di Kabupaten Pali mulai menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.

Namun, ada salah satu SMA yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar sejak tahun ajaran 2022/2023.

Yakni, SMA Negeri 2 Unggulan (Smandalan) Kabupaten PALI, di Komplek Pertamina Kelurahan Talang Ubi Utara, Kecamatan Talang Ubi.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Unggulan, Irwansyah.

Irwansyah menyampaikan, sejak tahun 2022, sekolahnya telah mensosialisasikan, dengan bekerja sama melalui konseling pedia.

Yakni badan psikologi di sumsel untuk membantu memberikan sosialisasi kepada siswa dan orang tua siswa.

"Jadi bukan kami yang memaksa siswa, namun orang tua siswa dan siswa yang kami sosialisasikan dengan bekerjasama melalui konseling pedia melalui tes," ujarnya, Senin (31/7/2023).

Menurutnya, dari situlah pihaknya bisa terbantu untuk memetakan mata pelajaran pilihan anak.

Dikatakan, setiap anak sudah dibagi berdasarkan gaya belajarnya masing-masing.

"Kemudian juga minat bakat mereka sampai ke jenjang karir mereka," ujarnya.

Menurut Irwansyah, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum sekolah yang mengacu pada pertumbuhan bakat dan minat peserta didik.

Dengan kurikulum ini, kata dia, peserta didik dapat memilih pelajaran yang dikehendaki sesuai minat dan bakatnya dengan pendekatan pembelajaran berbasis proyek atau project base learning (PBL).

"Dengan pendekatan ini, masa depan anak didik tidak ditentukan sekolah, tapi oleh anak itu sendiri,"bebernya.

Ia menyampaikan, guru juga diberikan keleluasaan dalam mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.

"Dalam program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka. Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau peminatan," terangnya.

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, tidak ada penjurusan IPA, IPS dan Bahasa di jenjang SMA.

Namun Siswa akan memilih mata pelajaran kelompok pilihan sesuai minat dan bakatnya dengan panduan guru bimbingan konseling.

"Jadi siswa bisa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya," tuturnya.

Dalam dua tahun terakhir saat ini SMA Negeri 2 Unggulan untuk kelas X dan XI sudah tidak ada lagi kategori dalam kelompok jurusan IPA, IPS.

"Ini salah satu keputusan atau choice atau pemilihan yang bisa diberikan kemerdekaan bagi anak-anak kita yang sudah mulai masuk dalam umur dewasa untuk bisa memilih,” ucapnya.

Agung Dirga, guru mata pelajaran Sosiologi di SMAN 2 Unggulan mengatakan, dengan adanya Kurikulum Merdeka ini sangat membantu guru dalam memberikan materi pelajaran menjadi lebih simpel.

"Mata pelajarannya itu tergantung dari bagaimana sekolah memetakan mata pelajaran pilihan siswa," katanya. s


Dikatakan, sekolahnya mengambil 44 jam per minggu. Ada yang 17 mapel di kelas 10 dan 16 mapel di kelas 11.

Kemudian juga mata pelajaran itu pun materinya tidak harus semuanya disampaikan dalam kelas.

"Karena sudah ada dalam Aplikasi kurikulum merdeka, jadi siswa langsung bisa Akses materi pelajaran nya disitu," katanya.

Menurut Agung keunggulan dari Kurikulum Merdeka jelas berpihak pada murid. Jadi bisa menumbuh kembangkan bakat dan minat siswa.

Kemudian juga mempermudah guru untuk mengembangkan cara mengajar.

"Jadi adanya kolaborasi antara guru dengan murid yang terbentuk dalam proses belajar dan mengajar," imbuhnya.

Sayyid Asrrori, salah seorang murid kelas XII di SMAN 2 Unggulan yang saat ini di kelasnya masih menggunakan Kurikulum 2013 (K13) juga mengatakan kalau Kurikulum Merdeka ini lebih simpel daripada K13.

"Kalau kami yang di kelas XII ini kan, masih memakai kurikulum K 13, kalau dengar dari sosialisasi kemarin itu kan saya dapat sedikit pemahaman terhadap kurikulum merdeka ini," katanya.

Menurutnya, kurikulum ini membebaskan siswa untuk memilih jurusan yang diinginkan.

"Jadi kita tidak terpaku seperti K13 yang dituntut hanya 2 jurusan yaitu IPA dan IPS. Sedangkan Kurikulum merdeka ini kita memilih sesuai dengan minat dan bakat kita. Jadi menurut saya lebih simpel kurikulum merdeka ini," ucapnya.

Berita Terkini