SRIPOKU.COM, MUARA ENIM -- Sekitar 62 KK yang rumahnya terendam dan terdampak banjir bandang di Desa Lubuk Nipis, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muara Enim, terancam kelaparan.
Pasalnya, hampir seluruh perabotan termasuk perlengkapan dapur hanyut dan terendam banjir, Kamis (9/3/2023)
"Sebagian perabotan kami hanyut dan terendam banjir termasuk beras dan lainnya, jadi kami ini butuh makan dulu pak," ujar Sisa (42) warga Dusun III, Desa Lubuk Nipis.
Menurut Sisa, bahwa kejadian banjir bandang ini sudah tiga kali terjadi yakni tahun 1982, 1991 dan 2023.
Namun yang terparah tahun, sebab sebagian perabotan rumah tangga hanyut dan basah teredam banjir sehingga tidak ada lagi yang akan dimakan.
"Banjir itu cepat sekali naiknya, hanya hitungan menit tahu-tahu sudah naik," ujar ibu satu anak ini.
Sedangkan menurut Risan (54) tokoh masyarakat Lubuk Nipis, bahwa banjir kali ini cukup besar dan warga banyak yang tidak menduga.
Untuk itu perlunya penanganan yang cepat terutama untuk makan sebab warga rawan pangan.
"Sampai pukul 15.00 WIB ini, belum ada bantuan terutama untuk makan warganya yang terkena musibah," ujarnya.
Kades Lubuk Nipis Dunsri, bahwa jumlah rumah yang terendam sekitar 20 rumah dengan penghuni 62 KK.
Selain itu sawah sekitar 20 hektar, tetapi banyak juga padi yang terendam dan hanyut terkena banjir bandang ini, diperkirakan kerugian ratusan juta rupiah.
"Kerugian sekitar 600 juta, namun masyarakat butuh makan secepatnya," ujarnya.