Harga Karet

Harga Karet di Sumsel Hari Ini Naik Tipis Dibandingkan Sehari Sebelumnya, Dampak Harga Karet Dunia

Editor: Sudarwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas di tempat pengepul bahan olah karet (bakor) di kawasan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, Sumsel. Harga Karet di Sumsel Hari Ini Naik Tipis Dibanding Sehari Sebelumnya, Dampak Nilai Tukar Rupiah Melemah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Harga karet di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen hari ini, Rabu (8/3/2023), naik tipis dibanding harga sehari sebelumnya.

Naiknya harga karet ini karena harga karet dunia naik tipis dibanding harga sehari sebelumnya sehingga meski nilai tukar rupiah menguat terhadap dollar namun secara keseluruhan harga karet masih tetap naik.

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada, Rabu (8/3/2023) dibandrol Rp 21.241 per kg atau naik tipis Rp 79 per kg dibanding harga kemarin, Selasa (7/3/2022) yang dibandrol Rp 21.162 per kg.

"Indikasi harga karet hari ini naik tipis Rp 79 per kg dibandingkan indikasi karet, Selasa (7/3/2023) untuk KKK 100 persen," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Sumsel, Achmad Mirza, Rabu (8/3/2023).

Naiknya harga KKK 100 persen juga diikuti naiknya juga harga karet kualitas lainnya mulai dari 40-90 persen.

Harga KKK 90 persen dibandrol Rp 19.116 per kg, KKK 80 persen dibandrol harga Rp 16.992 per kg.

Sedangkan untuk KKK 70 persen dibandrol Rp 14.868 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 12.744 per kg, KKK 50 persen dibandrol harga Rp 10.620 per kg, dan KKK 40 persen dibandrol harga Rp8.496 per kg.

Menurut Mirza secara keseluruhan, ada enam faktor yang mempengaruhi harga karet di pasar internasional yaitu, nilai tukar mata uang regional terhadap dolar AS.

Apabila penguatan kurs dolar AS menjatuhkan nilai tukar mata uang lain, maka akan berpengaruh terhadap harga karet.

Lalu, penggunaan karet sintetis sebagai competitor karet alam, suplay dan demand karet di pasar karet internasional, perkembangan industri otomotif dan ban. Kemudian faktor cuaca dan hama penyakit. (Hartati)

Dapatkan berita terkait dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News

 

Berita Terkini