Berita Religi

Apa Definisi Bahagia Versi Rasulullah SAW? Simak Penjelasan Lengkap Ustazah Oki Setiana Dewi

Penulis: Novry Anggraini
Editor: Fadhila Rahma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut penjelasan ustazah Oki Setiana Dewi tentang definisi bahagia versi Rasulullah SAW.

SRIPOKU.COM - Berikut penjelasan ustazah Oki Setiana Dewi tentang definisi bahagia versi Rasulullah SAW.

Ustazah Oki Setiana Dewi mengatakan bahwa setiap orang punya definisi bahagianya sendiri.

Namun, seperti apa definisi bahagia versi Rasulullah SAW? Simak selengkapnya di bawah ini.

Ceramah ustazah Oki Setiana Dewi tentang definisi bahagia Rasulullah SAW.

Baca juga: Siapa yang Disebut Allah Orang Bertakwa dalam Alquran? Simak Penjelasan Ustazah Oki Setiana Dewi

Dikutip dari video ceramahnya, ustazah Oki Setiana Dewi mengatakan, kalau seseorang bertanya apa definisi bahagia? Maka ada banyak definisi bahagia.

Setiap orang pasti punya versi bahagianya masing-masing.

Seperti, bahagia kalau saya punya uang banyak, bahagia kalau bisa keliling luar negeri, bahagia kalau punya keluarga yang harmonis, atau bahagia kalau bisa memberi, ada banyak sekali yang bisa membuat orang bahagia.

Namun, rata-rata dari definisi bahagia manusia biasanya bersifat material.

Padahal, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengingatkan kita, yang disebut sebagai orang yang bahagia orang yang kaya, kaya dalam artian bukan mereka yang memiliki banyak harta atau memiliki kemewahan dunia.

Ustazah Oki Setiana Dewi menerangkan bahwa, orang-orang kaya dan bahagiayang dimaksud Rasulullah SAW itu adalah mereka orang-orang kaya yang punya hati dan selalu merasa cukup.

Baca juga: Sedekah Paling Utama Untuk Keluarga dan Kerabat, Simak Penjelasan Ustazah Oki Setiana Dewi

Kita tidak bisa menjamin kalau mereka yang bahagia adalah mereka yang kita lihat di dalam sosial media dan terlihat bahagia.

Melainkan, setiap orang pasti pernah merasa sedih dalam hidupnya atau bahkan tidak pernah merasa bahagia.

Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah SAW, bahwa yang bisa membuat kita bahagia, membuat kita kaya itu bukan urusan duniawi, bukan urusan hal-hal yang kemewahan dunia, tapi letaknya adalah hati yang merasa cukup.

Sebagaimana Rasulullah SAW sering berdoa.

"Ya Allah berikan aku sikap qana'ah (merasa cukup) terhadap apa yang Engkau rezekikan kepadaku, berkahilah pemberian itu, dan gantilah segala yang luput (hilang) dariku dengan yang lebih baik." (HR al-Hakim).

Berita Terkini