Piala Dunia U20 2023

Jelang Piala Dunia U-20, Dua Stadion Homebase Sriwijaya FC Masih Banyak Harus Penuhi Persyaratan

Dua stadion (Stadion Atletik 1 JSC dan Stadion Bumi Sriwijaya) yang selama ini diajukan sebagai home base tim Sriwijaya FC

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
Handout
Tim Risk Assesment Mabes Polri bersama manajemen Sriwijaya FC, dan pengelola stadion (PT JSC) serta Asprov PSSI Sumsel meninjau Stadion Atletik Dalam JSC, Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dua stadion (Stadion Atletik 1 JSC dan Stadion Bumi Sriwijaya) yang selama ini diajukan sebagai home base tim Sriwijaya FC menjalani kompetisi Liga 2 ternyata masih banyak yang harus dipenuhi persyaratan untuk menuju proses dikatakan baik Jelang Piala Dunia U-20. 

Sedangkan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring yang disiapkan untuk menjadi salah satu dari enam venue gelaran Piala Dunia U20 sudah termasuk dinyatakan baik dari hasil Tim Risk Assesment Mabes Polri 2-5 Januari 2023.

"Hasilnya kan Jakabaring termasuk BAIK, BAIK tapi harus dilengkapi persyaratan-persyaratan itu. Kalau stadion atletik sebenarnya itu stadion atletik yang dirubah fungsi menjadi sepakbola. Jadi hanya standar saja.


Stadion Atletik banyak yang perlu dilengkapi kalau untuk pertandingan. Stadion Bumi Sriwijaya juga begitu. Bisa dikatakan dua stadion itu masih dalam proses menuju BAIK," ungkap Sekretaris PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) manajemen pengelola klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid SH Dt Talangik, Jumat (6/1/2023). 


Faisal yang juga Sekretaris Tim Teknis Asprov PSSI Sumsel Panitia Persiapan Piala Dunia U20 menjelaskan, Stadion Atletik 1 JSC dan Stadion Bumi Sriwijaya masih belum seperti Stadion GSJ. 


"Artinya belum dan banyak yang harus dikerjakan dengan dua stadion ini. Kalau stadion Atletik kita maklum. Karena ini stadion buka  stadion sepakbola. Stadion Atletik yang dijadikan stadion sepakbola penggunaannya. Banyak PR untuk dua stadion ini. Stadion Bumi Sriwijaya juga banyak hal yang harus memenuhi persyaratan menuju BAIK," jelas pria berdarah Minangkabau ini. 


Diterangkan Faisal, Tim Risk Assesment Mabes Polri bersama manajemen Sriwijaya FC, dan pengelola stadion (PT JSC dan Dispora Sumsel) menandatangani berita acara hasil Tim Risk Assesment Mabes Polri 2-5 Januari 2023 di Kantor PT JSC, Kamis (5/1/2023). 


"Laporan itu ada rekomendasi-rekomendasi. Itu berita acara yang ditandatangani oleh pengelola stadion. Itu ada rekomendasi yang harus dilengkapi di dalamnya.


Bukan masalah laik tidak laiknya. Sarana dan prasarana pendukungnya ini yang kurang itu item-itemnya ini. SOPnya tidak ada, yang ini ada. Itu  saja. Bukan soal laik tidak laiknya," terang alumni FH UMP ini. 


Kelima personel Tim Risk Assesment Mabes Polri yang memverifikasi itu yakni 1. Kombes Pol Donny Sabardi Halomoan Damanik.S.I.K,.M.H. (Ketua Tim) 2. AKBP Milwani,S.E. (Anggota) 3. Aipda Rama Putra. (Sekretaris) 4. Ir Mangasa Ritonga, M.M. (Anggota) 5. Drs.Haryadi Fitri, M.M (Anggota). 

SOP (standar operasional prosedur) itu SOP di stadion juga harus ada yang dimiliki oleh pengelola, SOP Panitia Pelaksana Pertandingan, Keamanan apabila terjadi kerusuhan.

Tim Mabes Polri itu mengharapkan ini bisa dipenuhi dengan sebelum Piala Dunia U20 agar pada saat inspeksi kembali oleh FIFA sudah memenuhi kriteria stadion yang memenuhi standar yang tinggi.

"Memenuhi standar yang tinggi ini bukan masalah bagus tidak bagusnya stadion, tetapi terpenuhi persyaratan-persyaratannya," jelas pria berdarah Minang kelahiran Palembang, 6 Juli 1966.

Adapun sistem penilaian risiko pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga berdasarkan peraturan kepolisian negara RI No 10 Tahun 2022

Meliputi aspek infrastruktur, kesehatan, risiko kompetisi, keamanan pada sistem manajemen pengamanan, dan keselamatan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved