SRIPOKU.COM -- Kartu kuning dan kartu merah jadi bagian tak terpisahkan dari pertandingan sepak bola.
Pemain yang melakukan pelanggaran mendapat hukuman, terutama mendapat kartu kuning dan kartu merah.
Untuk itu berikut arti dari kartu kuning dan kartu merah dalam pertandingan sepak bola beserta sejarahnya.
Dalam permainan sepak bola, wasit wajib mengantongi dua buah kartu sakti: kartu kuning dan kartu merah.
Dua kartu ini digunakan wasit untuk mengganjar pemain yang melanggar saat berada di lapangan.
Baca juga: Laga Klasik dan Derby Super Jatim Warnai Pekan 11 BRI Liga 1, Berikut Arti dan Sejarah Derby
Tentu dua kartu ini punya dua fungsi yang berbeda.
Mengutip Kompas.com, wasit mengeluarkan kartu kuning kepada pemain sebagai peringatan agar tidak mengulangi pelanggaran.
Namun jika pemain itu mendapat kartu kuning kedua, berarti sang pemain mendapat kartu merah alias harus keluar lapangan.
Pun seorang pemain otomatis mendapat kartu merah jika sudah mendapat dua kartu kuning dalam satu pertandingan.
Lalu mengapa wasit harus mengeluarkan kartu merah pada saat laga?
Kartu merah digunakan untuk pelanggaran yang sudah sangat fatal, sehingga pemain yang diganjar kartu merah harus keluar lapangan meninggalkan timnya.
Sejarah Kemunculan Kartu Kuning dan Kartu Merah
Dilansir dari situs resmi FIFA, asal mula kartu kuning dan merah berasal dari ide seorang wasit Inggris, Ken Aston, yang kebingungan saat memberikan hukuman kepada pemain yang menggunakan bahasa berbeda dari dirinya.
Ide itu berawal dari keributan hebat pada pertandingan yang mempertemukan tim dari Chile dan Italia pada Piala Dunia 1962.
Kala itu Ken Aston akan mengeluarkan pemain dari Italia, Giorgino Ferrini sebagai bentuk hukuman atas pelanggaran yang dia buat.
Namun, perintahnya yang disampaikan dalam bahasa Inggris tidak dipahami oleh Ferrini sehingga dia tetap berada di lapangan dan bermain dengan lebih arogan. Hingga, akhirnya seorang polisi dilibatkan untuk mengeluarkan Ferrini dari lapangan hijau.
Terinspirasi dari Lampu Lalu Lintas
Suatu hari, Ken Aston berhenti di perempatan jalan dan melihat ke arah lampu lalu lintas. Lalu, ide itu pun muncul. Ia memberi usul agar wasit dibekali kartu kuning dan merah.
Kartu kuning artinya adalah mendapatkan sanksi ringan atau peringatan kepada pemain yang melakukan pelanggaran untuk berhati-hati agar tidak membuat kesalahan lagi dalam pertandingan.
Sedangkan kartu merah artinya pemain yang melakukan pelanggaran mendapatkan sanksi berat serta harus keluar dari lapangan.
Baca juga: Kerap Jadi Game Changer, Berikut Pengertian Tendangan Penalti beserta Peraturan dan Sejarahnya
Dua Buah Kartu Sakti Dipakai dalam Piala Dunia 1970
Kemudian, ide soal wasit dibekali dua buah kartu sakti tersebut diterima FIFA. Dua buah kartu sakti itu pertama kali digunakan pada Piala Dunia 1970.
Sayangnya, sepanjang Piala Dunia 1970 tak satu pun pemain yang terkena kartu merah. Hanya kartu kuning yang sempat dikeluarkan sehingga kartu merah tak bisa dikeluarkan pada Piala Dunia 1970.
Meskipun ide dua buah kartu sakti itu datang dari wasit asal Inggris, negeri tersebut tak serta merta menerapkannya di kompetisi mereka.
Kartu kuning dan merah baru digunakan di kompetisi sepak bola Inggris pada 1976.
Penggunaan Dua Buah Kartu Sakti Sempat Dihentikan
Dua buah kartu sakti yaitu kartu kuning dan merah ternyata sempat dihentikan penggunaannya.
Penggunaan dua buah kartu sakti itu sempat dihentikan pada tahun 1981 dan 1987.
Penghentian tersebut dikarenakan pada waktu itu wasit terlalu mudah mengeluarkan kartu sakti saat pertandingan berlangsung, sehingga banyak pemain yang melakukan protes.
Kendati demikian, hingga kini dua buah kartu sakti itu dipakai lagi dalam berbagai pertandingan sepak bola.
Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News