Arti Sidratul Muntaha Fenomena yang Kerap Muncul dalam Peristiwa Isra Miraj, Berdekatan dengan Surga

Penulis: Tria Agustina
Editor: adi kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peristiwa Isra Miraj

SRIPOKU.COM - Apa itu Sidratal Muntaha yang termasuk peristiwa penting dalam Isra Miraj? Berikut ini ulasan selengkapnya.

Umat Islam memperingati Isra' Mi'raj 27 Rajab 1443 Hijriyah yang jatuh pada Senin, 28 Februari 2022.

Isra Mi'raj menjadi peristiwa penting dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

Salah satu fenomena yang muncul ketika Isra Miraj yakni adanya Sidratul Muntaha.

Lantas, apa itu Sidratul Muntaha?

Dinamakan Sidratul Muntaha karena segala yang naik dari bumi berakhir di sana, lalu ditahan.

Demikian pula akan berakhir di sana, segala yang diturunkan dari atas, lalu ditahan.

Akar Sidratul Muntaha tertancap di langit keenam sementara cabang-cabangnya menjulang di langit ketujuh.

Adapun besarnya menaungi ketujuh langit dan surga.

Allah SWT berfirman, “Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.

Maka, apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratilmuntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.

Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm:11-18)

Baca juga: Peringatan Isra Miraj Tetap Diperingati Besok pada 28 Februari 2022, Apakah Hari Liburnya Digeser?

Dikisahkan dari Ensiklopedia Alquran bahwa Sidrah adalah pohon bidara yang buahnya terasa sangat manis.

Di sekujur dahan pohon itu terdapat duri tajam. Bentuk jamak dari kata sidrah adalah sidr.

Selain ayat tersebut, kata sadr di sebutkan di tiga tempat dalam Alquran.

Namun pengertian yang disebut dalam surah An-Najm berbeda dalam surah Saba’.

Misalnya, Allah SWT berfirman tentang penduduk Saba’ yang mengingkari nikmat-Nya: “Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon cemara, dan sedikit pohon bidara (sidr).” (QS. Saba:16)

Para perawi hadis berselisih pendapat mengenai letak Sidratul Muntaha, yakni berada di langit keenam ataukah di langit ketujuh.

Nawawi berupaya mempertemukan kedua pendapat.

Akar Sidratul Muntaha kemungkinan tertancap di langit keenam, sementara cabang-cabangnya menjulang di langit ketujuh.

Diriwayatkan pula bahwa Sidratul Muntaha ini sangatlah besar.

Bahkan besarnya sampai menaungi ketujuh langit dan surga.

Muslim dan banyak periwayat hadits lainnya menyebutkan bahwa dinamakan Sidratul Muntaha karena segala yang naik dari bumi berakhir di sana, lalu ditahan.

Sejumlah perawi hadits menisbatkan persoalan Sidratul Muntaha kepada sabda Rasulullah SAW, “Sidratul Muntaha diselimuti cahaya Allah SWT dan diliputi para malaikat.

Mereka seolah-olah belalang dari emas karena takut kepada Allah SWT.

Ia berpindah-pindah sehingga tidak seorang pun dapat menggambarkannya.”

Pohon ini adalah ujungnya semesta dan ia terletak setelah puncaknya langit ke tujuh.

Hal ini juga ditegaskan oleh sebuah riwayat oleh Ibnu Mas’ud dari Rasul yang mengatakan bahwa Sidratul Muntaha adalah pangkal dari semua yang naik.

Dari sini bisa disimpulkan jika pohon ini terletak di sebuah tempat yang sangat tinggi.

Tak hanya itu, Sidratul Muntaha juga dikatakan sangat berdekatan dengan Surga.

Hal ini dijelaskan di surat An Najm 12-18.

Makin jelas bagaimana gambaran Sidratul Muntaha. Dan setelah mengetahui ini harusnya bikin kita makin kagum dan takjub dengan kebesaran Allah.

Sidratul Muntaha adalah sebuah tempat istimewa di mana tak seorang pun bisa memasukinya selain yang diizinkan oleh Allah.

Bahkan malaikat Jibril yang notabene adalah pemimpin para malaikat serta penyampai wahyu tak bisa menempatkan dirinya di sini.

Hal tersebut berkaca pada peristiwa Isra Mi’raj di mana malaikat Jibril tak sanggup lagi mengantarkan Nabi setelah melewati langit ke tujuh. Ya, pada akhirnya hanya Nabi Muhammad yang diizinkan Allah untuk berada di sini dan di dalamnya Allah memberikan sesuatu yang sangat penting.

Ustadz Habib Novel bin Muhammad Alaydrus mengatakan, Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam Islam.

Peristiwa Isra Miraj menjadi perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langi ke-7.

Pada peristiwa ini, banyak hikmah yang dapat diambil oleh umat muslim.

Maka itu ia mengajak jemaah merenungkan kisah Rasulullah Salallahu alaihi wa sallam.

Bagaimana beliau melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga naik ke Sidratul Muntaha.

"Isra Miraj menjadi peristiwa penting bagi umat Islam karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk menunaikan shalat 5 waktu sehari semalam," ujarnya.

Ia menjelaskan, Isra Miraj juga menjadi satu dari mukjizat Nabi Muhammad SAW. Isra Mi'raj adalah kedua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja.

Habib mengajak jamaah napak tilas kisah Nabi Muhammad Salallahu alaihi wa sallam dalam menjalani peristiwa Isra Miraj.

Sebagai umat Islam, Habib Novel menegaskan perlu kiranya meningkatkan kualitas ibadah. Apalagi, belajar dari Isra Miraj bagaimana Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk menegakkan salat .

"Ingat bagaimana Nabi Muhammad itu memperjuangkan umatnya. Sampai akhirnya kita diberi perintah untuk menegakkan salat.

Tugas kita adalah mencontohnya," jelasnya.

Itulah arti Sidratul Muntaha, fenomena penting yang sering muncul dalam peristiwa Isra Miraj.

Berita Terkini