SRIPOKU.COM - Apakah keutamaan dahsyat dari kalimat ittaqullah yang sampai membuat hati bergetar dan menangis? Berikut ini penjelasan Syekh Ali Jaber rahimahullah.
Bagi umat muslim kata ittaqullah terdengar tidak asing terlebih lagi setiap khutbah di hari Jumat.
Ittaqullah memiliki arti yakni bertakwalah kamu dengan sebenar-benar takwa.
Namun, bukan hanya sekedar kalimat, ternyata ittaqullah ini dapat membuat hati seseorang bergetar mendengarnya.
Hal inilah yang dinamakan dengan keimanan yakni merasa takut terhadap Allah Subhanahuwata'ala.
Lantas, apakah keutamaan kalimat ittaqullah ini?
Berikut ini penjelasan Syekh Ali Jaber rahimahullah yang dibagikan melalui kanal YouTube Syekh Ali Jaber.
Baca juga: Dahsyatnya Kalimat Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim, Ringan di Lidah Berat di Timbangan
Terkait kalimat ittaqullah, Syekh Ali Jaber menggambarkan orang-orang terdahulu saat mendengar kalimat tersebut.
Saking dahsyatnya kalimat ittaqullah sampai membuat hati bergetar dan menangis.
"Orang-orang shalih terdahulu mendengar kata 'ittaqullah', bergetar hati mereka, mendengar kata 'ittaqullah' nangis mereka, mendengar kata 'ittaqullah' mereka merasa takut kepada Allah," jelas Syekh Ali Jaber.
"Apakah kita bisa menjadi orang seperti itu?," tambahnya.
Allah berfirman dalam Alquran surat Ali Imran ayat 102.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Yа ayyuhallаdzina amanu ittаqu allaha haqqа tuqatih, wа la tamutunnа illa wa antum muslimun
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim. (QS. Ali Imran: 102)
Takwa merupakan salah satu bentuk ketaatan manusia terhadap Allah Subhanahuwata'ala.
Adapun Rasulullah menjelaskan takwa yakni tidak akan seorang hamba bertakwa kepada Allah sebenar-benar takwa sampai ia sadar bahwa apa yang menimpanya tidak akan meleset dari dia, dan apa yang luput dari dia memang tidak akan mengenainya.
Adapun contoh tindakan takwa yang benar-benar itu ialah seperti yang diceritakan oleh Ali bin Abi Thalib dari Ibnu Abbas adalah berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad, tidak dipengaruhi.
Oleh sebab itu, Allah menurunkan ayat yang lain yaitu Surat At-Tagabun ayat 16.
Artinya:
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang-siapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Sehingga antara kewajiban takwa sebenar-bena takwa dengan kewajiban takwa sejauh kemamouan kita pada dasarnya adalah asma.
Kewajiba takwa kita kepada Allah SWT adalah sejauh kemampaun yang kita miliki.
Manakala kita telah bertakwa kepada Allah dengan segenap kesungguhan dan kemampuan kita, maka itulah takwa yang sebenar-benar takwa.
Demikianlah penjelasan mengenai dahsyatnya kalimat ittaqulllah sebagaimana disampaikan Syekh Ali Jaber rahimahullah.