JANDA Muda, Pasang Perangkap, Ajak Kencan Mantan Pacar di Tempat Sepi, Ternyata

Editor: Wiedarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno saat merilis wanita yangv terlibat begal di Polres Lumajang, Jumat (30/4).SURYA.CO.ID/TONY HERMAWAN

SRIPOKU.COM, LUMAJANG - Parasnya cantik. Kulitnya kuning langsat ditambah rambut sebahu diwarnai. Namun siapa sangka jika Nur Hayati (27) masuk dalam sindikat begal jalanan di Lumajang, Jawa Timur.

Tampang ibu dua anak yang masih terlihat cantik ini memang dimanfaatkan komplotannya untuk merampas motor di sekitaran Lumajang.

Komplotan wanita asal Sawaran Lor, Kecamatan Klakah itu ada empat orang.

Ari yang kini masih buron didapuk sebagai ketua kelas.

Tersangka Sainal (21) dan Muhammad (41) sudah tertangkap setahun lalu. Keduanya bagian menggertak juga memukul korban dan merampas motor.

Sementara Nur Hayati sebagai pencari mangsa yang memanfaatkan kecantikannya.

Ibu dua anak ini ditangkap anggota Reskrim Polres Lumajang di rumahnya di Desa Sawaran Lor sepulang kerja dari Mojokerto, empat hari lalu.

Tersangka berani pulang dipikir polisi sudah tidak mencari karena kejadiannya Juli 2020 lalu.

Selama menjadi DPO, Nur Hayati hidupnya berpindah-pindah. Mulai Jember dan Mojokerto. Dia bekerja menjaga toko.

Ketika ditangkap, tersangka pasrah dan mengakui perbuatannya jika terlibat begal bersama Ari, Sainal dan Muhamad.

Saat digelandang petugas Polres Lumajang, tersangka hanya tertunduk di depan awak media.

Dia mengaku baru sekali terlibat aksi pembegalan dan itu karena dipaksa.

"Saya dipaksa Ari yang masih belum ketangkep itu," kata Nur Hayati.
Janda dua anak itu menceritakan, dia bersedia masuk dalam komplotan begal sebab target korban adalah mantan pacarnya, Dimas (22).

Dia juga dijanjikan akan mendapat upah uang sebesar Rp 700.000 ika berhasil menggasak motor Dimas.

"Iya memang saya masih sakit hati sama mantan pacar ini," ungkapnya.

Halaman
12

Berita Terkini