Ramadan 2021

Ini Ciri-ciri Datangnya Malam Lailatul Qadar yang Jarang Disadari: Paginya Matahari Redup

Penulis: Tria Agustina
Editor: Sudarwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Malam Lailatul Qadar dan tanda-tanda orang yang menerimanya, malam Lailatul Wadar akan jatuh pada malam ganjil di 10 malam bulan Ramdhan yang akan jatuh pada tanggal 3, 5, 7, 9, 11 April 2021 atau 21, 23, dan 25, 27, dan 29 1442 Hijriah

SRIPOKU.COM - Inilah ciri-ciri malam Lailatul Qadar lengkap dengan keistimewaan serta kemuliaannya disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad.

Puaa di bulan Ramadan tak lama lagi akan memasukki sepuluh hari terakhir.

Banyak sekali amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

Salah satunya yakni berdiam diri di masjid atau dikenal dengan iktikaf.

Biasanya di beberapa masjid sudah mulai aktif menyediakan tempat untuk para jemaah beriktikaf.

Namun, lantaran situasi dan kondisi yang masih pandemi, maka jemaah juga bisa beribadah di rumah.

Mulai dari tadarusan, memperbanyak dzikir dan sholat sunnah lainnya.

Mengapa dianjurkan melaksanakan ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadan?

Hal ini lantaran pada malam-malam ganjil tersebut ada satu malam yang sangat istimewa bernama Lailatul Qadar.

Lantas, apa sih keistimewaan malam Lailatul Qadar ini sampai-sampai kita sebagai umat muslim harus meraihnya?

Berikut ini keistimewaan malam Lailatul Qadar yang dibagikan oleh Ustaz Abdul Somad melalui kanal YouTube religiOne.

Baca juga: Lebih Baik Daripada Beramal 82 Tahun, Inilah Keutamaan di Malam Lailatul Qadar yang Penuh Kemuliaan

Malam Lailatul Qadar (IST)

Baca juga: 10 Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar Sesuai Ajaran Rasulullah SAW, Jangan Sampai Terlewat

Suatu ketika Rasulullah Sholallahu'alaihiwasallam duduk bersama para sahabat.

Beliau bercerita tentang orang sebelum beliau dari kalangan Bani Israil.

Di situ beliau bercerita mereka itu amalnya luar biasa.

Mereka ada yang umurnya 80 tahun, malamnya qiyamul lail (sholat malam), siangnya jihad.

Tidak pernah buat dosa melawan perintah Allah walaupun sekedip mata.

"Bukan main sedihnya perasaan sahabat mendengar hal itu, bahkan sahabat menunduk lesu sedih," jelas Ustaz Abdul Somad.

Mendengar kesedihan itu, begitulah sayangnya Allah kepada umat ini turun Jibril Alaihisallam membawa ayat yang membahagiakan.

Maka turunlah surat Al-Qadr surat 1-5 yang berbunyi,

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam qadar.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

wa mā adrāka mā lailatul-qadr

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

lailatul-qadri khairum min alfi syahr

3. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

tanazzalul-malā'ikatu war-ruhuu fīhā bi'iżni rabbihim, ming kulli amr

4. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

salāmun hiya hatt mathla'il-fajr

5. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Baca juga: Dahsyatnya Kekuatan Doa Malam Lailatul Qadar Sesuai Ajaran Rasulullah, Pahala Setara Ibadah 83 Tahun

Mengenai ayat tersebut, Ustaz Abdul Somad menafsirkan jika Allah mengistilahkan malam Lailatul Qadar sebagai malam terbaik yang tak terhingga tandingannya melebihi ibadah hari biasa.

"Yang tadi katanya 80 tahun lebih baik dari 80 tahun, karena angka tertinggi dalam Bahasa Arab adalah seribu, sebenarnya Allah ingin mengatakan malam Lailatul Qadar itu lebih baik daripada malam-malam yang tak dapat dihitung dengan hitungan manusia," jelas Ustaz Abdul Somad.

"Bukan dari batasan tahun, tapi Allah Subhanahuwata'ala memberikan batasan yang tak dapat dihitung oleh manusia," tambahnya.

"Qadar berarti mulia, maka kata malam (lail) disandingkan dengan qadar menjadi lailatul qadar berarti malam yang penuh dengan kemuliaan," jelasnya.

Mengapa dia mulia?

"Karena suatu siang sepanjang tahun ada satu siang yang paling mulia ialah pada tanggal 1 Dzulhijjah yang disebut dengan hari Arafah, malaikat paling banyak turun pada siang tersebut, saudara kita sedang di wukuf Padang Arafah bermunajat dan berdoa kepada Allah," jelas Ustaz Abdul Somad.

Bagaimana dengan malam?

Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar

Malam yang paling mulia adalah Malam Lailatul Qadar.

Malam Qadar juga disebut sempit, karena seandainya malaikat itu dalam bentuk fisik misalnya batu atau kayu maka pastilah dunia akan sempit.

Karena kalau batu ditumpuk menjadi padat dan sempit.

"Alhamdulillah malaikat itu bukan dalam bentuk fisik yakni batu dan kayu, tapi malaikat itu dalam bentuk cahaya, maka cahaya tidak mengambil tempat," terangnya.

"Akan tetapi cahayanya berefek pada waktu pagi, ciri malam lailatul qadar paginya matahari redup kenapa? Karena kalah cahaya matahari saking banyaknya cahaya malaikat dan berakhir saat maialkat naik menghadap Allah Subhanahuwata'ala sampai terbitnya fajar," jelasnya.

Malam Qadar juga disebut dengan malam takdir.

Malam segala sesuatu kami ciptakan dengan takdir.

Allah berfirman dalam Alquran surat Al-Qamar ayat 49,

اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ

innaa kulla syai`in kholaqnaahu biqodar

"Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran."

(QS. Al-Qamar 54: Ayat 49)

"Malam Qadar, malam itu ditetapkan segala takdir, takdir secara global sudah ditetapkan di Lauhul Mahfudz, tapi ada takdir tahunan yang ditetapkan pada malam Lailatul Qadar," terang Ustaz Abdul Somad.

"Oleh sebab itu kata Nabi carilah Lailatul Qadar di 10 malam terakhir Ramadan dengan memperbanyak ibadah, Nabi kalo sudah di malam-malam terakhir dia bangunkan keluarga, anaknya, istrinya mari beribadah," lanjutnya.

"Dia kuatkan ikat pinggang, maknanya yakni mempersedikit dunia, menjauhi perbuatan yang sebetulnya boleh atau halal, tapi demi mencari ridho Allah Subhanahuwata'ala," tambahnya.

"Mungkin Ramadan tahun depan tetap ada, Malam Lailatul Qadar juga ada sampai hari kiamat, Ahlussunnah waljama'ah meyakini itu, tapi yang menjadi pertanyaan apakah masih ada kita di malam itu?," tutup Ustaz Abdul Somad.

Baca juga: Lebih Baik Daripada Beramal 82 Tahun, Inilah Keutamaan di Malam Lailatul Qadar yang Penuh Kemuliaan

SUBSCRIBE US

Berita Terkini