Petani Diminta Tahan Penjualan Gabah, Jual Sebatas Keperluan Saja Hingga HPP Normal

Penulis: Jati Purwanti
Editor: Azwir Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Padi

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Giling (GKG) masih berada di kisaran Rp 3.500 - Rp3.900. Padahal, ketentuan HPP di harga Rp5.300.

Meningkatnya produktivitas hasil panen GKG juga menyebabkan turunnya harga pembelian pemerintah (HPP) yang saat ini terjadi karena banyaknya penjualan yang dilakukan oleh petani. 

Kepala Dinas Pertanian Sumsel R Bambang Pramono, mengatakan, telah menginstruksikan petani agar menunda  menjual gabah melebihi kebutuhan hidup.

"Jual dulu aja sesuai kebutuhan, tahan dulu sisanya sampai HPP kembali naik (normal)," kata Bambang, Kamis (1/4/2021).

Bambang menyebutkan, terjadi peningkatan produksi sehingga pemerintah kewalahan untuk menyerap gabah di tingkat petani.

Bambang mengaku, pihaknya kurang maksimal dalam mengelola hasil panen gabah petani sampai masa panen sehingga berbondong-bondong menjual hasil panen.

"Kami sudah menginstruksikan kepada 1.000 penyuluh di Sumsel agar meyampaikan kepada petani agar lebih cerdas menjual hasil panen dengan kebutuhan dan ketika hasil HPP itu naik baru jual," ujarnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020 lalu, produksi gabah kering giling Sumsel mencapai 2,71 juta ton atau setara dengan 1,47 ton beras. Sementara untuk konsumsi per tahun dengan jumlah penduduk 8,24 juta jiwa di kali dengan 98 kg/kapita pertahun maka akan dapat angka 850 ribu ton beras pertahun. "Jadi surplus Sumsel saat ini masih ada sekitar 900 lebih ribu ton beras," jelasnya.

Adapun proyeksi panen padi di Sumsel hingga April 2201 ini diperkirakan sebesar 774 ribu ton GKG setara atau dengan 400 ribu ton beras.

"Dengan kapasitas yang disampaikan Gubernur pada 22 Maret lalu sudah didatangi badan legislatif DPR RI terkait masalah pangan. Sumsel sudah menjadi daerah tertinggi ketiga se-Indonesia untuk serapan GKG, serapan Bulog pun sudah mencapai 15 ribu ton GKG," jelas Bambang.(mg3)

Berita Terkini