SRIPOKU.COM, PALI - Ditemukannya varian baru Covid-19, Corona B117 di Karawang Jawa Barat beberapa waktu lalu, mendapat perhatian masyarakat dan pemerintah daerah di Bumi Serepat Serasan.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dr Zamir Alvi berkata Corona B117 merupakan salah satu varian virus Covid-19 bermutasi .
Virus Corona B117 tersebut sempat menghebohkan sejak pertama kali muncul di Inggris.
Virus Corona B117 ini punya kemampuan daya tular cepat . Lebih mudah, sehingga menularkan melebihi dari induknya virus Covid-19.
Namun demikian, tingkat keparahan tidak membedakan, perbedaan hanya pada kecepatan penularannya.
"Gejala lebih variatif yah. Lesu tanpa sebab. Hilang tenaga tiba-tiba. Timbul bintik merah pada ujung jari, menghitam lebih gelap. Seperti lebam pada ujung jari." jelas dr Zamir Alvi, Minggu (7/3/2021).
"Gejala lainnya, mata memerah. Namun tidak terlalu, yang pasti lemas dan bintik merah ujung jari, selain sama dengan batuk pilek," tambah Kepala Puskesmas Talang Ubi ini.
Saat ini,kata Zamir, di PALI belum ada ditemukan. Untuk Indonesia terdeteksi hanya di Karawang, selain daerah itu belum ada informasi lanjutan bahkan dari pihak Kemenkes
Upaya antisipasi penanganan tetap sama menerapkan dengan ketat Prokes (Protokol Kesehatan) lantaran tidak ada yang berbeda.
Data terakhir terkonfirmasi per Sabtu (6/3/2021) total positif Covid-19 berjumlah 428 orang.
Dimana, dalam satu Minggu ada penambahan tiga (3) pasien dan semuanya menjalani rawat inap.
"Pasiennya merata, dari Kecamatan Tanah Abang 1, Abab 1 dan Talang Ubi 1 orang. Untuk di Talang Ubi dirawat di RSUD Talang Ubi dan pasien dari Tanah Abang dan Abab di Prabumulih," katanya.
Terhitung 1 Maret 2021 Kabupaten PALI berstatus zona kuning Covid-19.
"Februari melandai, masuk Minggu ini naik 3 orang. Kemarin-kemarin bahkan tidak ada. Pasien dalam perawatan ada 6, 3 rawat inap dan 3 isolasi mandiri." Ujarnya.
Dijelaskan, walaupun sudah zona kuning tetap taat Prokes karena telah terbukti dikhawatirkan akan kembali masuk zona Orange.
"Baru zona kuning kasus sudah turun langsung ada tanda-tanda naik lagi. Jadi Prokes kita harus tetap jalan bahkan kita juga tetap Sweeping desa dan kelurahan." katanya.(cr2)