Pilkada 2020 di Sumsel

Inayatullah Calon Wabup Muratara Cukur Rambut & Terjun ke Sungai, Biar Semua Jadi Dingin

Editor: Refly Permana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cawabup Muratara Inayatullah bersama timnya menggunduli kepala dan nyebur ke Sungai Rawas. Kegiatan ini dilakukan untuk membayar nazar atas keunggulan sementara di hitung suara Sirekap KPU. 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Calon Wakil Bupati (Cawabup) Musi Rawas Utara (Muratara) di Pilkada 2020, Inayatullah, mencukur habis rambut di kepalanya. 

Pasangan Devi Suhartoni ini juga menceburkan dirinya ke Sungai Rawas usai digunduli tukang cukur.

Dua kegiatan tersebut dilakukan Inayatullah di rumah orangtuanya di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit.

Inayatullah bersama tim pemenangannya mengaku menggunduli kepala dan nyebur ke sungai untuk membayar nazar. 

Baca juga: Juarsah Jadi Bupati Muaraenim Defenitif Hingga 2023, Pelantikan di Hari Ulang Tahun

"Kami ada nazar kalau menang kami akan cukur gundul dan nyebur ke sungai," kata Inayatullah, Jumat (11/12/2020). 

Ia mengatakan saat ini pasangan calon (paslon) nomor 01 Devi-Inayatullah mendapat suara terbanyak mengungguli dua paslon lainnya. 

Itu diketahui baik dari hasil hitung cepat suara yang dilakukan timnya maupun hitung suara Sirekap KPU hingga hari ini.

"Sampai hari ini Sirekap KPU masih kita yang memimpin, kemudian hitung cepat internal kami sudah seratus persen, kami unggul," kata Inayatullah. 

Ia menambahkan, menggunduli kepala dan nyebur ke sungai merupakan bentuk rasa syukur dan kegembiraan bersama timnya.

Baca juga: Giat Mengembangkan dan Mempromosikan Batik Gambo, Thia Yufada Raih Inspiring Figure Award

"Ini syukuran biasa, bukan berarti euforia, dalam pesta demokrasi ini kita memang harus riang gembira," katanya.

Ustad kondang asli Muara Rupit ini mengungkapkan, menggunduli kepala dan nyebur ke sungai memiliki filosofi yang baik.

"Filosofinya bahwa setelah nyebur ke sungai, badan kita menjadi dingin dan segar, begitu juga kondisi daerah kita setelah Pilkada," ujarnya. 

Apalagi kata Inayatullah, selama tahapan Pilkada 2020 di Muratara banyak gesekan karena perbedaan dukungan yang mengakibatkan suasana sedikit panas.

"Jadi dengan nyebur ke sungai kita kembali dingin, bersatu dan bersaudara, beda pilihan itu hal yang biasa."

Baca juga: 4 Jenazah Hilang di TPU: Kuburan Sengaja Dibongkar Tengah Malam; Pilih Makam Wanita

"Pilkada telah usai, tinggal kita menunggu hasil resmi dari KPU, inilah demokrasi, nilai persaudaraan dan persatuan kita tidak boleh pecah," tuturnya. 

Berita Terkini