Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pembangunan proyek strategis nasional (PSN) di Kota Palembang yakni Flyover Angkatan 66 dipastikan akan dimulai tahun Anggaran 2021.
Hal ini setelah nantinya merampungkan proses pembebasan lahan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang dan Pemerintah Provinsi.
Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari mengatakan, setelah pembebasan lahan selesai maka tahun depan progres pembangunan fisik akan bisa mulai dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah V, menggunakan dana APBN.
"Kita hanya ditugaskan untuk pembebasan lahan saja. Dengan total anggaran keseluruhan Rp 80 miliar.
Namun, ini kita sharing dengan Pemprov Sumsel. Pemkot sudah anggarkan Rp 24 miliar untuk pembebasan lahan," katanya, Rabu (4/11/2020).
Bastari mengatakan, untuk berapa banyak Persil yang dibebaskan dan berapa nilai pembebasan ganti rugi pihaknya tidak mengetahui detil pasti karena sepenuhnya dilakukan oleh KJPP.
"Saya lupa, tapi itu sudah ada itungannya berapa Persil dan luasannya semua KJPP yang handel," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Sumsel, Darma Budhy mengatakan proses pembebasan lahan FO Simpang Sekip membutuhkan anggaran sekitar Rp80 miliar.
Sementara Pemprov sendiri akan menganggarkan Rp54 miliar melalui Bantuan Gubernur (Bangun).
"Hanya saja, kami telah membicarakannya dengan pihak Balai Besar agar bisa mereview ulang rencana pembangunannya," ujarnya.
Perencanaan ulang tersebut dimaksudkan agar lahan yang digunakan untuk pembangunan tersebut tidak terlampau besar.
"Khususnya untuk jalan pendekat itu kalau bisa dikurangi.
Sehingga lahan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak dan bisa mengurangi anggaran yang ada," katanya.
Hingga kini, pihaknya masih menunggu perhitungan ulang yang dilakukan BBPJN Wilayah Sumsel.
Sehingga kami bisa mengetahui besaran anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan. "Tetapi, rencana penganggaran dana sudah kami ajukan ke DPRD Sumsel untuk disetujui. Mudah-mudahan bisa terealisasi," ujarnya.
Berdasarkan informasi, terjadi perubahan desain panjang dari sebelumnya direncanakan 750 meter menjadi 400 meter.