Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ketua Harian Pengprov Perbakin Sumsel, Nyimas Fatma Hermawaty, menyatakan pihaknya belum mendapat informasi adanya seorang atlit menembak ditangkap Unit 3 Subdit 3 Ditreskrimum Polda Sumsel di pintu keluar tol Palembang-Kayuagung, Selasa (28/7/2020) malam.
"Saya belum tahu, akan saya pelajari dulu. Sejauh ini kita gak ada permintaan ke PB karena belum ada event.
Kalaupun ada, kita koordinasi ke polda minta pengawalan Intel atau Brimob," tegas Nyimas Fatma Hermawaty kepada Sripoku.com.
• Seorang Gadis Pasien Covid-19 Diperkosa di Tempat Karantina, Pelaku Sesama Pasien, ada yang Merekam
Menurut wanita paruh baya yang masih terlihat cantik ini, ada prosedur aturan dalam membawa peluru atau amunisi bagi para atlit menembak.
"Bawa peluru harusnya ada prosedurnya ada event apa. Minta pengawalan dari Polda dan jumlahnya terbatas.
Aturannya begitu dari perbakin," kata putri pengusaha asli Sumsel, Kemas Haji Halim Ali.
Begitu juga ada prosedur senjata api. Menurutnya untuk senjata bagi para atlit menembak semuanya digudangkan.
"Kalau mau latihan, dia ke Jakabaring itu laras panjang 300 meter. Dan pelurunya dari gudang untuk latihan Perbakin," terang Nyimas Fatma Herawaty.
Bahkan menurutnya sangat tidak diperbolehkan senjata untuk latihan menembak dibawa kemana-mana.
Kalaupun ada sisa itu peluru dikembalikan ke gudang.
• KEPALA Desa Bunuh Diri di Pohon Kopi, Tinggakan Pesan untuk Anaknya Jangan Masuk Politik, Sedih!
"Kecuali ada acara safari berburu di luar lapangan dan areanya sudah ditentukan. Sebelum menentukan kita koordinasi dulu dengan BKSDA dan Polda. Khususnya dengan Intelkam.
Pada saat berburu di luar itu juga amunisi kita batasi," ujarnya.
Terkait masalah ini, Nyinas Fatna Herawaty sebagai Ketua Harian menyatakan tidak ada mengeluarkan rekom untuk mengambil amunisi.
"Baik saya maupun Sekum dan Ketum Perbakin Sumsel tidak ada beri rekom. Kalau tanding di luar Sumsel, peluru sudah disiapkan di sana oleh yang punya hajatan event, tidak membawa sendiri.
Untuk ke event ke Kapolri Cup para atlit," pungkasnya.
Seperti diberitakan, ketiganya ditangkap saat keluar dari pintu tol dengan mengendarai mobil Avanza. Saat digeledah, ketiganya membawa senjata angin dan ratusan butir amunisi aktif.
Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi menjelaskan, ketiga orang yang diamankan ini saat keluar dari pintu tol.
• Selain Latihan Mandiri, Pemain Sriwijaya FC Ini Rela Jadi Tukang Bangunan Selama Libur Kompetisi
Penangkapan ketiganya, berdasarkan informasi dari masyarakat yang mengatakan bila ada mobil membawa ratusan butir amunisi.
"Dilakukan pencegatan dan dilakukan pemeriksaan, ternyata memang benar ditemukan dua senjata dan ada sekitar 800 butir peluru tajam. Dari interogasi sementara, mereka mengaku atlet tembak Sumsel," kata Suryadi, Rabu (29/7/2020).
Lanjut Suryadi, meski diketahui mereka ini atlet namun dari pemeriksaan tidak ditemukan surat atau izin untuk membawa senjata dan juga amunisi.
Sehingga, sementara ini pihaknya melakukan pengembangan terkait senjata dan ratusan amunisi yang mereka bawa.
"Kalau dari pengakuan mereka, ini diambil dari Jabar. Yang masih di dalami, apakah ada pesanan untuk menembak atau memang ini dipergunakan untuk hal yang lain."
"Karena, tidak ada dokumen resmi untuk mengambil atau membawa amunisi ini. Dari peraturan yang ada, menurut kami tidak ada atlet yang langsung mengambil sendiri amunisi," katanya.