Sempat Kehilangan Semangat Bertinju, Mike Tyson Diklaim Tetap Memiliki Pukulan Yang Sangar
Petinju legendaris kelas berat dunia, Mike Tyson, dinilai tetap sangar meski sempat kehilangan gairah bertinju tatkala memasuki masa-masa akhir
SRIPOKU.COM -- Petinju legendaris kelas berat dunia, Mike Tyson, dinilai tetap sangar meski sempat kehilangan gairah bertinju tatkala memasuki masa-masa akhir karier profesionalnya.
Mike Tyson membuat gebrakan besar tatkala berusaha keras untuk bangkit dari keterpurukan dan mengembalikan masa jayanya di ring tinju dengan merekrut seorang pelatih baru.
Setelah kalah dari Lennox Lewis pada tahun 2002, Mike Tyson menunjuk seorang Freddie Roach sebagai pelatihnya guna membantu dia menemukan lagi bentuk terbaiknya.
Di sisi lain, bisa melatih petinju sekelas Mike Tyson tentu akan menjadi hal dan pengalaman luar biasa dari seorang Freddie Roach, meski kerja sama itu tidak berlangsung lama.
Freddier Roach tahu bahwa kondisi Si Leher Beton kian menurun dan dia mempunyai potensi cedera yang lebih besar saat bertarung melawan Clifford Etienne pada awal tahun 2003 lalu.
• Belum Setahun Jalan Cor Beton di Lingkungan RT 27 Kelurahan Pangkalan Balai Banyuasin Sudah Retak
• Bek Bhayangkara FC: Rivalitas Hanya Berlaku Saat Bertanding, di Luar Lapangan Tetap Keluarga
• Tak Ikut Lakukan Hal Ini di Liga Champions 2008 Jadi Penyesalan Sir Alex Ferguson Hingga Sekarang
Dalam sebuah kesempatan, pria yang juga menangani Manny Pacquiao itu menilai bahwa Mike Tyson telah kehilangan greget dan semangat bertarung pada masa akhir karier profesionalnya.
"Mike Tyson adalah pria yang hebat dan saya memang melatihnya untuk beberapa pertarungan sebelum akhir kariernya," kata Freddie Roach, dilansir BolaSport.com dari Boxingscene.
"Tetapi hatinya tidak benar-benar ada di sana pada saat itu," ucapnya menambahkan.
Sebagai seorang pelatih tinju ternama, pria berusia 60 tahun itu tetap merasa bahwa Mike Tyson masih mempunyai pukulan yang keras nan mematikan.
Meski tidak bisa dan kesulitan menang lewat KO, pukulan Mike Tyson kala itu masih ampuh untuk menghadirkan cedera-cedera bagi lawan bertandingnya.
"Jika dia tidak bisa membuat Anda KO dalam beberapa ronde, dia akan merobek meniscus lutut atau membuat cedera di bagian tubuh tertentu," imbuhnya.
"Tapi masalahnya adalah, Mike Tyson merupakan seorang petinju yang hebat, dan dia berlatih dengan sangat keras," ucap Roach menjelaskan.
Walau tidak lama menjadi pelatihnya, Freddie Roach mengerti betul bahwa Mike Tyson mempunyai senjata ampuh lewat pukulan hooknya yang memang mematikan.
"Menjadi pelatihnya meski dua laga saja sangatlah menyenangkan, dan saya menikmatinya, mendapatkan dia lewat sarung tinju adalah hal yang sangat sulit tapi menyenangkan," ucapnya lagi.
"Dipukul Mike Tyson dengan hooknya bukanlah hal favorit saya, namun saya berhasil menghindarinya," kata Freddie Roach.
Mike Tyson sendiri mengakhiri karier profesionalnya pada tahun 2005 usai kalah dari petinju asal Irlandia, Kevin McBride dalam laga yang digelar di Washington, Amerika Serikat.