SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Setelah ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) karna sebelumnya melakukan kontak dengan salah satu pasien positif covid 19, ND beserta keluarganya diharuskan karantina dan tidak bisa melakukan aktivitas sejak ditetapkan OTG pada (14/5/2020) lalu.
Namun ND warga kecamatan Belitang kabupaten OKU Timur ini beserta suami dan anaknya diimbau oleh warga sekitar untuk melakukan karantina di rumah mereka.
Ironisnya selama karantina mandiri, dirinya belum pernah sama sekali mendapat bantuan dari pemerintah.
Sedangkan dirinya dan suami tidak dapat bekerja selama karantina.
Terlebih, hasil swab yang tak kunjung keluar sehingga dirinya dan keluarga mengalami beban psikologi yang berat akibat dampak status OTG yang disandangnya.
"Hasil Swab saya sampai saat ini belum keluar,Saya di Swab test pada tanggal (14/5/2020) sampai saat ini belum ada hasil. Petugas dari Dinas Kesehatan pun tidak ada yang mengecek ke rumah saya. Status OTG bukanlah perkara mudah banyak dampak yang saya alami, dampak ekonomi keluarga, psikologis, sosial lingkungan keluarga saya sempat dikucilkan oleh tetanga,” ungkap ND disela-sela wawancara (9/6/2020).
Beruntung tetangga sekitar yang peduli setiap hari memberikan makanan berupa sayuran mentah atau makanan yang sudah masak yang diletakkan didepan rumahnya atau di kursi teras.
“Tetangga yang memberikan bantuan makanan atau sayur itu hanya memanggil dari luar rumah terus diletakkan di meja teras,” katanya.
Lebih lanjut ND juga menambahkan dirinya sudah taat, patuh dan sabar, menurutnya semuanya itu juga ada batas waktu.
“Tolonglah saya bertanya, kapan hasil swab kami para OTG Kabupaten OKU Timur keluar, status OTG ini sangat menyiksa kami,” ungkapnya.
Sementara Juru bicara Gugus Tugas Covid 19 OKU Timur, M Yakub SKM melalui pesan whatsapp membenarkan belum keluarnya hasil Swab Test tersebut dari tanggal (14/5/2020) kemarin untuk 59 OTG.
“Memang belum keluar dari BBLK Palembang kami terus memantau,” pungkasnya singkat.