Berita Sriwijaya FC

Rifaldi Kerja Keras Tuntaskan Program Latihan Coach Budiardjo di Tengah Keterbatasan

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Hendra Kusuma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rifaldi Kerja Keras Tuntuaskan Program Latihan Coach Budiardjo di Tengah Keterbatasan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Selalu melakukan komunikasi dengan tim pelatih, gelandang bertahan Rifaldi terus menggelar latihan mandiri demi menjaga performa untuk menghadapi kompetisi Liga 2 yang akan diputer kembali Oktober 2020 mendatang.

M Rifaldi mengakui, di tengah prihatin masih menunggu kepastian digulirkannya kembali kompetisi Liga 2 ini, M Rifaldi berusaha keras untuk mengikuti dan menjalani semua program yang diterapkan Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo Thalib.

Sebab, M Rifaldi memiliki target pribadi untuk Sriwijaya FC. Ia ingin Laskar Wong Kito julukan SFC lolos ke Liga 1 musim 2021 mendatang.

"Kalau saya sih ikut pelatih karena targetnya lolos," kata Rifaldi menanggapi perkembangan wacana PSSI bakal kembali menggelar kompetisi 2 Oktober manedatang.

Menurut M Rifaldi sembari menunggu saatnya kembali dipanggil bergabung latihan bersama tim, selaku pemain profesional tetap menjaga kondisi agar senantiasa tampil prima.

"Nanti kalau sudah gabung kembali bisa mengikuti program pelatih. Sekarang kita latihan mandiri jaga kondisi.

Latihan kelincahan, speed endurance, start pendek di lapangan kampungnya Ogotumubu, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah," ujarnya.

Rifaldi mengaku selama bulan puasa ramadhan 1441 H/2020 M lalu, ia meniadakan latihan game sepakbola di lapangan.

Meski tengah menjalani ibadah puasa kemarin, namun tak menyurutkan kewajibannya sebagai pesepakbola profesional untuk tetap berlatih.

"Jaga kondisi selama libur. Allhamduliah pelan mas latihan di bulan puasa buat jaga kondisi.

Kalo latihan hari biasa yah ditambah porsi latihan," ujar pria yang hobi mancing ikan ke laut.

Menurut mantan pemain Bandung United ini, dirinya tetap latihan sprint, finishing, start pendek, feeling ball selama setengah jam.

"Kalau latihan bisanya sore pukul 17.00. Seminggu tiga kali. Ditemani kakak dan adik.

Kalau hujan, di ruang dalam rumah. Begitu juga masalah hujan yah tetap dikurangi mas," ujarnya.

Pengaruh krisis wabah covid-19 virus Corona menurutnya, semua warga kampungnya cemas membuat pendapatan ekonomi jadi turun.

Berita Terkini