BNNP Sumsel Sebut Pandemi Corona Rawan Narkoba, Layanan Konseling Tetap Dibuka untuk Masyarakat

Penulis: Jati Purwanti
Editor: Refly Permana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel, Ika Wahyu Hindaryati

Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel, Ika Wahyu Hindaryati, mengatakan layanan konseling bagi pecandu narkoba masih tetap dibuka saat wabah Virus Corona atau Covid-19 seperti saat ini.

"Selama wabah ini hanya layanan konseling dan rawat jalan saja yang dibuka.

Kita punya layanan rawat inap pihak swasta juga punya. Namun, ditunda dulu. Setelah Covid-19 bisa dirujuk ke pusat rehabilitasi yang sediakan layanan rawat inap," kata Ika, Kamis (14/5/2020).

Dikenal Jadi Atun di Si Doel Anak Sekolah, Berikut Profil Lengkap Suti Karno, Mulai Syuting Sejak SD

Ika menyebutkan, saat ini untuk layanan rawat inap bagi proses rehabilitasi pemakai narkoba yang terdekat berada di Kalianda, Lampung.

Nantinya pun pasca pamdemi dapat pula dilakukan rawat inap di Rumah Sakit (RS) Ernaldi Bahar.

"Saat ini klinik rehabilitasi tetap buka. Selama masa pandemi ada jadwal piket. Untuk di Palembang sedang disiapkan nantinya sudah bisa dilayani layanan rawat inap," jelas Ika.

Ika mengimbau di kondisi saat ini, masyarakat untuk tidak mudah tergiur tawaran pihak-pihak tertentu yang menawarkan menjadi pemakai atau pengedar narkoba dengan iming-iming keuntungan berlipat.

Menurutnya, di masa pandemi ini menjadi peluang bagi bandar narkoba maupun pihak lain yang terlibat dalam bisnis haram penjualan narkoba untuk memasarkan produk tersebut.

Sasaran pemakai maupun pengedar pun dari semua kalangan, tak terbatas pada gender tertentu.

Laut China Selatan Makin Memanas, Kapal Perang AS Merapat di Selat Taiwan

Bahkan, sejak tahun 2015 ke 2016 terjadi peralihan pola pengedar. Modus operandi pun makin berubah dan selalu ada cara baru untuk memasarkan narkoba.

"Kalau dulu bandar selalu laki-laki. Sudah muncul trik baru pengedar adalah perempuan bahkan ibu rumah tangga.

Semua kalangan bukan hanya ibu rumah tangga saja yang diincar jadi pengedar narkoba," ujar Ika.

Dijelaskan Ika, pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis narkoba ini pun bekerja dengan rantai terputus sehingga antara pengedar tidak langsung berhubungan dengan bandarnya langsung.

Jika pengedar tertangkap tidak bisa tahu bandar aslinya.

"Saat ini yang penting adalah bagaimana cara menghindarkan diri dari jerat narkoba. Padahal nikmat yang sesaat ini menyengsarakan seumur hidup.

Rugi, keluarga, tetangga semua jadi korban." jelasnya.

Berita Terkini