Isolasi Lokal di Sumsel

Tiki Sebut Omzet Pengiriman Anjlok Efek Local Lockdown

Editor: Refly Permana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi lockdown.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Omzet ekspedisi jasa angkutan anjlok efek semakin banyak daerah menerapkannya local lockdown sehingga memperpanjang waktu pengantaran paket dan kiriman barang.

Kondisi tersebut tentu saja ikut berpengaruh terhadap volume paket pengiriman di TIKI yang mengalami penurunan sampai 50 persen.

"Penurunan sudah mulai terasa sejak pertengahan Maret dan target hingga akhir bulan belum bisa tercapai," ujar Komisaris Titipan Kilat (TIKI) Palembang, Haris Jumadi, Rabu (01/04/2020).

Ditunjuk Jadi Kiper Haris Rotinsulu, Ternyata Dulu Menempati Posisi Bukan Penjaga Gawang

Haris mengatakan beberapa daerah yang menutup akses keluar masuk diwilayah mereka, memang sebagian besar masuk wilayah bagian Timur, seperti Papua, Palangkaraya, dan beberapa kota di pulau jawa.

Untuk daerah yang sudah mengumumkan akan melakukan lockdown sejak jauh hari maka paket dengan tujuan daerah tersebut tidak diterima lagi.

Paket yang diterima untuk dikirim juga tidak bisa dijanjikan sampai tepat waktu karena banyak daerah yang mengisolasi mandiri.

"Kita menerapkan sistem semua barang yang sudah diterima dan akan dikirimkan tapi daerah tujuan status lockdown maka paket barang tersebut akan kami kembalikan lagi kepada si pengirim," kata Haris.

Haris menambahkan, sejauh ini Jakarta masih menjadi salah satu kota yang paling banyak tujuan paket pengiriman, dan pihaknya tidak membatasi pengiriman konsumen yang ingin mengirimkan paket mereka.

Pemkot Prabumulih Siapkan Rp 2 Miliar Tangani Covid-19, Kesulitan Beli APD

Jakarta masih mendominasi tujuan pengiriman paket tertinggi diIndonesia, dan sampai saat ini paket untuk tujuan Jakarta masih tetap diteriman TIKI.

Sementara itu Kepala PT POS Merdeka, Risdayati mengatakan pengiriman paket dari dan ke Palembang tidak naik pesat dan masih tergolong normal saja.

Hal ini karena pangsa pasar pos bukanlah paket e commerce atau belanja online yang kini marak dilakukan masyarakat sebagai solusi belanja dari rumah selama melaksanakan social distancing.

Khusus pengiriman Jakarta juga disarankan untuk mencantumkan alamat rumah bukan kantor karena banyak perusahaan menerapkan social distancing sehingga bnayak kantor tutup dan tidak ada yang menerima paket kiriman.

"Pengiriman tetap terbanyak dari dan ke Jakarta tapi untuk paket barang dan dokumen yang mengandalkan jasa kiriman darat," ujarnya.

Berita Terkini