Kisah Heroik Eks Danjen Prabowo Subianto, 3 Jenderal Kopassus Perang Lawan Musuh, Peluru Berhamburan
SRIPOKU.COM - Tahukah Anda banyak Jenderal TNI di Indonesia yang di masa mudanya memiliki kisah heroik.
Mereka pernah menjadi tentara berpangkat rendah sebelum menjadi jenderal, di antaranya Prabowo Subianto.
Kisah saat menjadi prajurit ini menceritakan misi-misi berisiko tinggi.
• Buat Musuh Terbirit-birit, Ternyata Ini Senjata Dipakai Kopassus, Si Baret Merah yang Mematikan!
• Prabowo Diturunkan Pangkat di Militer Diungkap Megawati, Mantan Danjen Kopassus Itu Umbar Kenakalan
• Ditolak Lamaran Menikah, Anggota Kopassus Ini Akhirnya Jadi Perwira TNI, Karirnya Harumkan Bangsa!
Kisah heroik dan menegangkan itu masih dikenang hingga kini.
Berikut ini kisah beberapa Jenderal TNI yang melakukan misi-misi menegangkan.
Ketika terjadi konfrontasi militer Indonesia-Malaysia (1964), tugas Benny Moerdani yang saat itu berpangkat Mayor adalah menyusup ke Kalimantan Utara.
Tugas itu merupakan misi militer yang sangat berat dan penuh risiko.
Setiap harinya Benny bersama tim kecil RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) berjalan kaki menyusuri hutan lebat selama berjam-jam untuk membuka jalur bagi pasukan induk AD yang nantinya bertugas menyerbu Malaysia.
JIka tidak sedang melewati hutan lebat, Benny dan timnya menyusuri sungai yang berada di wilayah Kalimantan Utara menggunakan perahu.
Benny yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI ini selalu menjalani misi-misi berat.
Baik misi penyusupan yang melewati wilayah daratan maupun sungai, Benny dan timnya selalu terancam oleh pasukan Inggris yang siap menghadang.
Selain menyiapkan sergapan pasukan Inggris yang rutin patroli juga kerap bertemu dengan gerilyawan dari Indonesia sehingga kontak senjata yang memakan korban jiwa tak bisa dihindari.
Ketika Benny dan timnya sedang bertugas menyusuri sungai sejumlah pasukan SAS Inggris ternyata sudah menunggu di seberang sungai dan berada di tempat ketinggian yang strategis.
Posisi Benny yang berada di perahu paling depan sudah masuk ke dalam jarak tembak sniper SAS dan senapan runduk pun siap dibidikkan.
Dari teropongnya sniper SAS bisa melihat sosok Benny secara jelas tapi jari yang telah menyentuh picu senjata masih diam.
Setelah sekian detik, picu senjata ternyata tak jadi ditarik dan senapan lainnya yang sudah siap tembak dan dibidikan secara akurat oleh semua personel SAS juga tidak menyalak.
Semua personel yang dipimpin Benny akhirnya lolos dari sergapan mematikan itu.