Baca tanpa iklan
Firli Bahuri Terpilih Jadi Ketua KPK, Berikut Kasus-kasus Penting yang Berhasil Diungkap Saat Jadi Kapolda Sumsel
Laporan wartawan Sripoku.com, Haris Widodo
SRIPOKU.COM,PALEMBANG - Terpilihnya Irjen Pol Drs Firli Bahuri sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023, Sabtu (13/9/2019) dini hari melalui proses vote dengan memperoleh 56 suara, mengagetkan banyak pihak.
Selama hampir 3 bulan menjabat sebagai Kapolda Sumsel sejak TR diturunkan Kapolri Tito Karnavian 20 Juni 2019 lalu, Irjen Pol Drs Firli Bahuri telah banyak mengungkapkan kasus penting di Sumatera Selatan di antaranya:
1. Firli Bahuri berhasil mengungkap jaringan narkoba baik dari jaringan internasional atau pun nasional salah satunya ungkapan kasus narkoba yang dari Malaysia dibawa masuk dari Riau.
2. Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) senilai 8,4 miliar rupiah dari bandar sabu-sabu Danil
3. Dalam kerusuhan di Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan bahkan Firli Bahuri telah menangkap pelaku kericuhan tersebut.
• Video: Profil Ketua KPK Baru Firli Bahuri, Kapolda Sumsel Punya Harta 18 Miliar
• Kisah Hidup Ketua KPK Irjen Pol Firli Bahuri, Jualan Spidol Nyambi Cuci Mobil di Taman Ria Palembang
• Terpilih Sebagai Ketua KPK, Irjen Pol Firli Bahuri Kecewa di Polda Sumsel Belum Ungkap Kasus Korupsi
4. Dari 28 target ungkap kasus 3C (Curat,Curas, dan Curanmor) 23 kasus di antaranya telah diselesaikan.
5. Menangkap tersangka kasus pembunuhan Taruna Indonesia yang saat itu menjadi perbincangan nasional yang diakukan oleh tersangka Obby Frisman.
Itulah sejumlah kasus yang pernah diungkapkan oleh Irjen Pol Drs Firli Bahuri selama hamper 3 bulan di Polda Sumsel.
Untuk kasus korupsi Firli Bahuri juga sudah pernah mengungkapkan kasus korupsi pada saat dirinya menjabat Kapolda NTB.
Ketika menjadi Kapolda NTB, Firli berhasil menyelesaikan kasus dugaan korupsi perekrutan CPNS K2 Dompu dengan tersangka Bupati Dompu H Bambang Yasin (HBY).
Sepanjang jenjang karirnya Firli telah mengungkap ratusan kasus korupsi baik kala di Jawa Tengah, Banten dan Jakarta.
Kabid Humas Polda Sumsel membenarkan sejumlah ungkap kasus tersebut.
"Ya, benar ungkapan tersebut. Hanya saja ada perubahan di no 4. Yaitu non target dari 23 kasus yang terungkap kasus 3 C," kata Supriadi.