Jelang Idul Adha 2019 : Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah, Simak Keistimewaan Mengerjakannya!
SRIPOKU.COM - Jelang Idul Adha 2019, bacaan niat Puasa Tarwiyah dan Arafah banyak dicari orang.
Hal ini karena mungkin sebagian orang masih belum paham bagaimana bacaan niat Puasa Tarwiyah dan Arafah.
Bagi Anda yang ingin berpuasa nantinya, pastikan sudah tahu niat puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Lantas bagaimana sebenarnya bacaan niat Puasa Tarwiyah dan Arafah?
Membahas soal bacaan niat puasa, sebagaimana kita tahu dua puasa ini termasuk amalan sunnah yang dianjurkan di Bulan Dzulhijjah ini.
Puasa Tarwiyah dan Arafah sendiri dilakukan dua hari sebelum jatuhnya hari Idul Adha atau tanggal 10 Dzulhijjah.
Puasa Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah atau dalam kalender masehi jatuh pada tanggal 9 Agustus 2019.
Sedang Puasa Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, atau dalam kalender masehi jatuh pada tanggal 10 Agustus 2019.
Melansir laman Tribun Jabar, dua hari ini menjadi hari yang sangat spesial karena bisa membawa keberkahan dalam hidup.
Berikut bacaan niat yang bisa kamu amalkan melaisr dari Banjarmasinpost.co.id.
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Adapun niat puasa Arafah sebagai berikut,
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala.
• Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah Sebelum Lebaran Idul Adha, Anjuran Serta Keutamaannya
• Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Puasa Sebelum Idul Adha dilakukan 9 hingga 10 Agustus 2019
• Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah, Dua Puasa Sebelum Idul Adha 1440 H, Berikut Waktu dan Keutamaannya!
Meski sama-sama dianjurkan, Puasa Arafah ternyata lebih dianjurkan daripada Puasa Tarwiyah.
Ini karena keistimewaan dari Puasa Arafah sendiri hingga hukumnya menjadi sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
Melansir laman Tribunnews.com, keutamaan Puasa Arafah sendiri adalah dihapusnya dosa tahun lalu dan dijaga agar tidak melakukan dosa di tahun mendatang.
Lantas apa istimewanya melaksanakan puasa ini?
1. Keistimewaan Puasa Tarwiyah
Mengutip artikel dari zakat.or.id (tayang 23 Juli 2019) yang ditulis Zainal Abidin, sunahnya puasa tarwiyah terangkum dalam hadits yang mengatakan bahwa sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa.
Ibnu Abbas r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
Artinya : “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Para sahabat bertanya ; Ya Rasulullah! Walaupun jihad di jalan Allah ? Rasulullah menjawab: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid).” (HR. Bukhari).
Berdasarkan anjuran tersebut, di bulan dzulhijjah ini, sudah selayaknya kita turut mengamalkan puasa ini.
Dalam hadis lain, disebutkan keutamaan puasa tarwiyah bahwa mampu menghapuskan dosa satu tahun.
2. Keistimewaan Puasa Arafah
Puasa arafah merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada hari arafah, tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa yang paling dianjurkan di bulan Dzulhijjah adalah puasa arafah.
Apalagi bagi umat muslim yang tidak sedang melakukan ibadah haji.
Dalam kitab Sahih Muslim keutamaan puasa arafah diriwayatkan oleh Abu Qatadah dari Rasulullah SAW.
Artinya: “Puasa di hari arafah dapat menghapusakan dosa dua tahun yang telah lewat dan akan datang, dan puasa asyura (10 Muharram) mampu menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Hari arafah dikatakan sebagai hari yang paling utama (afdhal al ayyam), sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut:
Artinya; "Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan dari api neraka dibanding hari Arafah.
Namun, puasa sunnah Arafah hanya diperuntukkan untuk muslim selain jamaah haji, sedangkan bagi yang sedang menunaikan ibadah haji tidak disunnahkan, walaupun kuat melaksanakannya."
Hal ini disebabkan ittiba’ kepada sunnah Nabi. Pendapat Imam an Nawawi dalam hal ini adalah makruh.
Namun, berbeda kasusnya jika para jamaah haji sudah tiba di Arafah pada malam hari, maka tidak dimakruhkan.
Nah, untuk kalian yang beragama muslim, alangkah baiknya untuk melaksanakan kedua puasa ini ya.
Karena bulan Dzulhijjah adalah bulan yang istimewa jadi jangan pernah disia-siakan!