SRIPOKU.COM - Beberapa hari terakhir, masyarakat dibuat bangga dengan sosok Lalu Muhammad Zohri.
Zohri merupakan anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia dalam kemenangannya di ajang lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Ateltik U-20 di Finlandia pada 11 Juli 2018 kemarin.
Selain keberhasilannya membawa mendali emas untuk Indonesia, cerita kehidupan Zohri pun menjadi sorotan tersendiri.
Pantauan Sripoku.com dari instagram @insidelombok tersebar foto rumah Zohri yang terbilang memiliki kondisi yang memprihatinkan.
Terlihat tembok dari bambu yang dilapiri koran dan atap yang bocor.
Melihat kondisi kehidupan Zohri ini, beberapa pejabat negara pun langsung memperhatikan kondisi rumah Zohri dan segera akan memperbaiki.
Tak hanya pejabat, melalui instagram pribadinya, Hotman paris, pengacara kondang itu pun turut memberikan sumbahangan kepada Zohri sebanyak 100 juta sebagai hadiah telah mengharumkan nama Indonesia.
Melihat Zohri yang menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia, muncul pula cerita dari salah satu atlet yang juga berhasil membuat Indonesia berhasil mendapatkan juara dunia di ajang WASO World Championship pada Januari 2018 di Praha, Ceko.
Atlet tersebut adalah Fauzan Noor, pemuda dari Kalimantan Selatan.
Pantauan Sripoku.com dari instagram milik @yuni_rusmini, kala itu Fauzan bertanding mengalahkan karateka dari Ceko yang tubuhnya lebih tinggi dan besar daripada Fauzan.
Fauzan harus berjuang keras, menahan sakit mengahadapi pukulan dan tendangan demi untuk mengharumkan nama Indonesia.
Sayang kehidupan Fauzan tak sebanding dengan nasib baiknya memenangkan pertandingan.
Fauzan diketahui berasal dari keluarga yang sangat sederhana.
Bahkan melalui ungghannya, Yuni mengatakan jika Fauzan sempat ditolak saat akan melamar menjadi anggota satpol PP di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Tak hanya itu kisah sedih saat keberangkatan Fauzan ke Praha, Ceko pun dibocorkan oleh Yuni.
Saat ia berangkat bertanding kala itu, Fauzan hanya berbekal makanan mie instant dan kacang bungkus.
Setelah melalui perjuangan yang besar, Fauzan lantas muncul jadi juara dunia.
Sayang setelah berhasil memenangkan kejuaraan, kehidupan Fauzan tak berubah menjadi baik.
Ia masih hidup dalam keadaan yang 'pas-pas'an.
Untuk itulah, melalui unggahannya Yuni tampak bertanya mengapa tidak adanya perhatian dari Pemprov Kalimantan Selatan dan juga Menpora
Yuni juga tampak mengungkapkan kekesalannya ini kepada Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) dan KONI (Kementerian Pemuda dan Olahraga).
Karate, mungkin tidak sepopuler sepakbola, badminton, tinju, tenis maupun atletik. Tetapi menjadi juara dunia karate tradisional (dasar karate) punya gengsi tersendiri.
Baca: Selain Nagita Slavina, Artis Cilik Ini Disebut Kembaran Bintang Korea, Netizen: Sumpah Cantik
Baca: Selalu Dibilang Awet Muda, Tak Disangka Begini Penampilan Yuni Shara 21 Tahun Lalu, Lihat Bedanya!
Baca: Jarang Diketahui, Daun Jambu Biji Berguna untuk Kecantikan, Hilangkan Jerawat Hingga Cegah Penuaan