SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Ditengah serbuan maraknya berbagai macam minuman kekinian seperti es kepal milo, thai tea, es oyen dan lain-lain, kelapa muda alias dogan masih menjadi primadona wong Palembang menemani berbuka puasa, Rabu (23/5/2018).
Terlihat di bulan penuh berkah ini para pedagang buah dogan bermunculan bak jamur di musim hujan di jalan-jalan protokol Palembang seperti Jendral A Yani, Jakabaring, Radial, Demang Lebar Daun dan lain-lain.
Dipinggir-pinggir jalan terlihat tumpukan dogan yang masih berbentuk buah ataupun sudah dikupas menggunung menunggu dibeli masyarakat.
Salah seorang pedagang buah di Plaju, Candra mengaku dogan merupakan minuman favorit warga Palembang. Oleh karena itu setiap kali ramadan tiba ia selalu menjadi pedagang dadakan menjajakan dagangannya di pinggir jalan.
"Ya bisa dibilang rejeki tahunan, kalau puasa pasti selalu ramai warga yang beli dogan," ujarnya.
Ia menjelaskan, buah kelapa muida itu dijual kepada masyarakat dengan cara buah utuh dan ada yang sudah dikupas. Ada pula yang dikeluarkan isinya lalu dikemas dalam bungkus plastik.
Kendati banyak minuman kekinian bermunculan, dogan memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat sebagai pelepas dahaga berbuka puasa.
"Kalau kata orang Palembang itu dak lego kalau tidak minum dogan. Kalau minuman zaman sekarang itu membuat haus lagi," ujarnya.
Selain diklaim dapat menghilangkan rasa haus saat berbuka puasa dogan juga dibanderol lebih murah ketimbang minuman kekinian lainnya. Dengan hanya merogoh kocek Rp 7.000 hingga Rp 9.000 per buah sudah bisa diminum oleh satu keluarga.
Febri, pedagang buah dogan lainnya di kawasan Jalan Demang Lebar Daun mengaku mendapatkan untung cukup lumayan. Dengan mengambil langsung dogan dari tauke dogan di kawasan Jalur, dalam satu hari ia bisa mendapatkan untung ratusan hingga jutaa rupiah perhari.
"Keuntungan berjualan dogan di ramadan ini lumayan besar. Lumayanlah ini merupakan salah satu berkah bulan puasa," kata Febri