Harganya Jutaan, Ternyata Tas Bermerk Aslinya Cuma Ratusan Ribu.

Penulis: Budi Darmawan
Editor: Budi Darmawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SRIPOKU.COM - Kalau mendengar tas mahal, pasti hubungannya dengan ibu - ibu sosialita. Yah tak jarang kita mendengar ibu -ibu berbincang -bincang entah itu di acara arisan atau kumpul keluarga membanggakan tas bermerk yang dipakainya.

Nyatanya, seperti yang kita tahu rasa-rasanya seseorang belum sah menjadi sosialita jika belum menenteng tas layaknya Gucci, Hermes, hingga Louis Vuitton.

Baca juga : Pengen Pûaskan Suami, Bagaimana Hukumnya Perbesar "Aset" Untuk Bahagiakan Suami?

Harga-harga tas dengan merek tersebut biasanya berkisar puluhan juta bahkan ada yang sampai ratusan juta.

Tapi tahukah Anda, Berapa sebetulnya harga tas bermerk tersebut aslinya ?

Namun, sebenarnya berapa harga bahan tas-tas bermerek tersebut? Atau, Apa yang membuat tas-tas branded menjadi begitu mahal?

Dilaporkan oleh sebuah Televisi lokal Italia, RAI menyatakan bahwa tas dengan merk Gucci yang juga produksi asli Italia ini nyatanya memiliki banyak permasalahan.

Bermula dari investigasi televisi tersebut di mana pada anak perusahaan mode yang berada di Tiongkok, dianggap menyalahi aturan karena mempekerjakan pekerjanya hingga 14 jam perhari.

Padahal secara hukum mereka seharusnya hanya akan bekerja selama 4 jam perhari saja.

Aroldo Guidotti dari subkontraktor Mondo Libero yang menangani Gucci di Tiongkok menyatakan bahwa para perajin tas tersebut adalah orang-orang pekerja lepas.

Baca: Di Balik Cerita Pemuda Jomblo yang Didatangi Ibu Kos Tengah Malam

Baca: Hanya Gara - gara Foto , Cowok Ini Berani Tuntut Kementerian Pendidikan

Baca: Kenalkan Pariwisata Indonesia ,Karya Anak bangsa Ini Hebohkan Pameran ITB Berlin

Rakitan tas para pengrajin tersebut yang kemudian akan dijual pada Gucci.

Tas Gucci rata-rata minimal dihargai dengan 1000 USD atau senilai dengan Rp. 13.000.000.

Namun, nyatanya rakitan yang mereka beli dari para pengrajin hanya seharga 24 euro atau kurang lebih hanya senilai dengan Rp. 400.000.

Jadi, perbedaan harga tersebut bahkan mencapai 30 kali lipat dengan harga rakitannya Moms.

Dari pihak Gucci sendiri menyatakan bahwa laporan televisi tersebut bisa saja salah, karena biaya perakitan belum di tambah dengan biaya pemotongan, pembungkusan, dan lain sebagainya.

"Tidak memberikan pernyataan yang benar atau akurat mengenai kebijakan dan prosedur pemasokan Gucci," kata pihak Gucci seperti dilansir pada routers.com.

Tak hanya Gucci, belum lama ini seorang pemerhati tas tanah air, Effi Rachmanto juga menemukan tas Hermes aslinya ternyata cacat produksi.

Baca: Penasaran dengan Kematian, Alat Ini Bisa Jawab rasa Penasaran Anda !

Baca: Penyebar Hoax dan Isu SARA Ditangkap, Tak Hanya Jokowi, Beberapa Tokoh-Tokoh Penting Ini Yang Dihina

Kecacatan produksi tersebut menimbulkan bau tas yang menyengat mirip dengan bau jengkol.

Lalu bagaimana tas-tas tersebut menjadi begitu mahal ya?

Jawabanya tentu saja karena perancang yang legendaris dengan merek yang sudah mendunia.
Misalnya Hermes Birkin yang membuat produk berasal dari nama penyanyi Jane Birkin, dompet yang seharusnya seharga dengan 8000 USD (104 juta rupiah jika 1 US Dollar = 13.000 Rp) menjadi 150.000 USD (1,9 milyar rupiah jika 1 US Dollar = 13.000 Rp).

Kunci kemahalannnya terletak pada perancang, merek, bahan yang tak jarang menggunakan kulit hewan asli, hingga kelangkaan tas.

Biasanya semakin sedikit edisi tas, akan semakin mahal harganya.

Berita Terkini