SRIPOKU.COM-- Kisah haru ini datang dari seseorang bernama Lilia (bukan nama sebenarnya). Ketika masa kehamilannya, dia
harus melewati hari-hari yang cukup sulit. Saat itu, suaminya mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan promosi di kantor,
karena itu dia harus sering-sering rapat dan lembur. Pasangan yang sangat menantikan anak ini sangat senang ketika Lilia
hamil. Tapi keadaan tidak mendukung mereka. Lilia harus sibuk di masa kehamilannya, dia masih harus mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan rumah, masak, dan lain-lain tanpa dibantu. Tidak hanya itu, ibu mertuanya bahkan tidak hanya tidak mau
menemani Lilia pergi memeriksakan kehamilannya, dia bahkan melarang Lilia pergi dengan alasan pemeriksaan seperti itu
menghabiskan uang.
Ia hanya bisa memilih untuk diam dan menahan semua perasaannya demi berbakti pada mama mertua dan menghargai
suaminya. Tapi bagaimanapun juga, kesabaran seseorang sangat terbatas. Lilia sempat meminta cerai karena sudah tidak tahan
lagi, tapi karena suaminya terus membujuk dan memohon, dia pun bertahan sekali lagi.
Baca: Enji Batal Laporkan Ayu Ting Ting ke KPAI, Rupanya Ini Alasannya
Saat masa kelahirannya, Lilia tidak mendapat bantuan apapun dari keluarga suaminya. Karena itu dia langsung pulang ke
rumah ibunya dan meminta tolong ibunya untuk merawatnya. Keadaan ini pun terus berlangsung sampai ibu mertua pulang ke
rumah tuanya dan berpisah dengan keluarga kecil ini.
Seperginya mama mertua, Lilia langsung memohon kepada suaminya untuk mengundang seorang suster untuk membantunya.
Suaminya langsung mengundang seorang suster dan merawat ibu dan putri ini. Saat anak mereka berumur 3 tahun, Lilia mulai
mencari pekerjaan yang ringan setelah tubuhnya perlahan-lahan pulih.
Suatu hari Lilia dan suaminya ditugaskan pergi dinas ke luar kota selama beberapa minggu. Mereka khawatir dengan anak
mereka yang ditinggal sendirian. Suaminya pun menyarankan supaya anak mereka dititipkan ke rumah ibunya, yang juga
adalah ibu mertua Lilia. Lilia langsung menolak, tapi setelah dipikir-pikir, tidak ada cara lain yang lebih baik. Karena itu dia pun
menyetujuinya. Lagipula cucu sendiri, harusnya tidak akan disiksa, pikirnya.
Beberapa bulan kemudian setelah tugas dinas Lilia selesai, dia langsung pulang ke rumah mama mertua dan menjemput putri
kecilnya. Tapi begitu melihat putrinya, dia langsung berteriak histeris. Putrinya menjadi sangat kurus, perutnya sangat buncit.
Lilia langsung membawa anaknya ke dokter dengan perasaan yang campur aduk. Dia juga kemudian marah besar dan
bertengkar dengan mama mertuanya. Saat itu juga Lilia langsung membanting pintu dan menarik anaknya ke dokter. Mama
mertua tanpa henti juga terus marah-marah.
Melihat perut anaknya yang tidak normal, Lilia langsung pergi ke dokter dan memeriksakan anaknya. Akhirnya diketahuilah
kalau ada parasit yang tinggal di dalam perut putrinya itu dan hal ini membuat perut anaknya membesar secara abnormal.
Dokter mengatakan kalau pemeriksaan kehamilan dilakukan, hal ini bisa dicegah. Lilia marah, menyesal, tapi tidak bisa berbuat
apa-apa dan hanya bisa meminta dokter untuk menolong anaknya.
Pemeriksaan saat kehamilan itu penting. Tidak hanya supaya tahu jenis kelamin si kecil, tapi juga supaya penyakit-penyakit yang
mungkin ada dan bisa dicegah sejak dini bisa segera dicegah. (sripo/ira)