SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Plt Sekda Pemprov Sumsel, Drs H Joko Imam Sentosa MM menyatakan, sengketa lahan yang terjadi di area pembangunan Jalan Tol Palindra akibat terjadinya tumpang tindih yang mengaku pemilik lahan tersebut lebih dari satu orang.
“Total yang masih bersengketa ini sekitar 7 hektar yang berada di Seksi II. Karena itu, untuk pembayaran ganti rugi di lahan sengketa tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu diantara kedua pemilik lahan ini," kata Joko Imam Sentosa, Kamis (16/3/2017).
Sedangkan permasalahan lahan lainnya itu dinilai sudah clear, dimana untuk pembayaran sudah siap dilakukan.
“Lahan yang bersengkata itu terletak di KM 9 sampai dengan KM 11, bukan sepanjang 9 sampai 11 KM,” ujarnya.
Menurutnya, pengerjaan jalan Tol Palindra ini sendiri mengalami sedikit ketertundaan akibat sengketa yang terjadi tersebut.
Namun, dirinya optimis dapat selesai sebelum lebaran, serta sudah dapat difungsikan ketika lebaran.
“Setidaknya jalan Tol Palindra ini yang selesai dan dapat difungsikan tahap awal Seksi I dari Palembang-Pemulutan,” terangnya.
Sementara Pimpro Tol Trans Sumatera Palembang, Hasan Turcahyo juga mengakui progres pembangunan jalan Tol Palindra masih harus tertunda. Lantaran pembebasan lahan baru dilakukan sekitar 94 persen.
“Baru sekitar 94,14 persen lahan yang dibebaskan sisanya masih ada sengketa. Untuk lahan yang belum dibebaskan sendiri itu sekitar 5,86 persen dimana ditargetkan pembebasan lahan selesai pada bulan ini atau Maret. Untuk lahan yang masih sengketa ini sendiri berada di Seksi II dan Seksi III pada jalan Tol Palindra.Untuk total lahannya itu sekitar 13,43 persen atau sepanjang 1,2 Kilometer,” paparnya.
Untuk progres pembangunan jalan Tol Palindra sendiri, saat ini mencapai sekitar 52 persen, dimana untuk Seksi I sekitar 74 persen, untuk Seksi II sekitar 3 persen dan untuk Seksi III itu sekitar 47 persen. Untuk deviasi total sendiri yakni 28 persen dimana pada Seksi I mengalami deviasi sebesar 21 persen dan Seksi III mengalami deviasi 22 persen.
“Untuk seksi satu ini sendiri itu selesai dan sudah dapat digunakan sebelum lebaran ini dari Palembang sampai Pemulutan,” pungkasnya.