SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Dalam rangka Hut BPJS kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ke-48, BPJS menggelar kegiatan bertajuk BPJS Kesehatan Goes to School, salah satunya di Kota Palembang. Pihak PBJS Kesehatan langsung mengujungi SMP N 1, Palembang yang terletal di Jalan Talang Semut, Kamis (21/7), kemarin.
Selain mengelar seminar, acara BPJS Kesehatan Goes to School ini juga untuk meningkatnya Bonus demografi di Indonesia yang harus diiringi dengan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan agar dapat terserap dalam pasar kerja yang kompeten.
Untuk itu, dalam rangka mengoptimalkan potensi bonus demografi melalui sektor kesehatan, BPJS kesehatan mengelar, "BPJS Kesehatan Goes School." yang dilaksanakan serentak di 13 Wilayah kerja Divisi Regional pada hari ini (kemarin).
Kegiatan tersebut ditargetkan kepada sejumlah pelajar SMP (Sekolah Menengah Pertama) di wilayah tersebut. Sebab periode usia remaja tersebut merupakan masa yang paling rentan dan memiliki risiko yang cukup besar terpengaruh lingkungannya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi anak sejak dini tentang pentingnya pola hidup sehat.
Promosi pola hidup sehat kepada generasi muda harus dilakukan sejakdini, sehingga diharapkan para pelajar SMP dapat terhindar dari risiko tersebut. Terlebih pada usia 10-19 tahun, termasuk kategori usia terbanyak dari total jumlah penduduk indonesia.
"Pada tahun 2015, sebanyak Rp 16,9 triliun atau 29,67 persen dana jaminan kesehatan terserap untuk membiayai penyakit katastropik, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, stroke dan sebagainya. Penyakit katastropik cenderung terjadi karena faktor kebiasaan perilaku hidup tidak sehat, seperti merokok, makanan tidak sehat, kurang olahraga dan lain-lain. Kalau dibiarkan, hal ini dapat membawa dampak kurang baik bagi kualitas kesehatan penduduk Indonesia maupun keberlangsungan program JKN-KIS," Ungkap Direktur Humum, Komunikasi dan Hubungan Antara Lembaga, Dr Bayu Wahyudi, dalam acara BPJS Kesehatan Goes To School, di Smp N 1, Palembang.
Dr Bayu juga mengatakan, selain Edukasi tentang pola hidup sehat, kegiatan BPJS Kesehatan Goes To School tersebut diharapkan dapat membentuk serta meningkatkan rasa kepedulian, kerelaan membantu sesama, dan gotong royong dalama diri para pelajar, terutama dalam hal pelaksanaan program jaminan kesehatan di Indonesia.
"Mari kita bayangkan. Jika ada satu orang peserta JKN-KIS melakukan operasi jantung dengan biaya Rp 160 juta, dengan iuran rata-rata Rp 51.000, makan diperlukan sebanyak 3.737 orang peserta JKN-KIS yang sehat dan membayar iuran. Kalau hanya peserta yang sakit saja yang membayar iuran dan tidak membayar iuran lagi ketika sudah sehat, darimana kita bisa membayar biaya pelayanan kesehatan peserta lainnya yang membutuhkan," tegas Dr Bayu.
Oleh karena itu, peran generasi muda dalam mengawal keberlangsungan program JKN-KIS di Indonesia sangatlah besar, sama halnya juga di Kota Palembang. Diharapkan dengan menanamkan rasa keperdulian dan gotong royong dalam jiwa pelajar sedak dini, genersi muda dapat membantu mendukung program pemerintah mewujubkan Indoensia yang lebih sehat.
Dalam acara ini pun, dr Bayu sekali-sekali melontarkan pertanyaan kepada anak-anak murid SMP N 1, siap bisa memjawab pertanyaan dr Bayu, anak itupun mendapatkan hadiah langsung darinya," Kita buat pertanyan dalam acara ini, biar anak-anak tidak bosen mendengar saya bercerita tentang kesehatan BPJS, agar suasananya pun nyaman," ungkapnya.
Selain itu dalam acara ini juga, secara langsung, Mantan Alumni SMPN 1 Palembang ini langsung memberikan batuan kepada guru-guru dan murid-murid SMPN 1, berupa peralatan olahraga, " saya berikan ini secara langsung agar anak-anak tetap sehat, tetapi jangan dinilai, namun tujuan nya yang dapat membantu kesehatan kita," tutupnya.
Ditempat yang sama, kepala sekolah SMPN 1, Palembang, Devi Emilia MPD, mengatakan, kegiatan yang digelar tersebut bertujuan untuk menumbuhkan semangat kepada anak-anak SMPN 1. "Ini karena dr Bayu Wahyudi salah satu alumni SMPN 1 yang telah berhasil, yang menjadi motivasi anak-anak kedepan agar belajar lebih giat," katanya.
Ditambahkannya, kemudian juga dari tayangan yang ditayangkan memberikan gambaran kepada anak-anak bahwa BPJS disini sifatnya gotong royong membantu yang tidak mampu. Yang miskin dibantu yang kaya "Disini kita lihat sifat gotong royongnya, untuk perduli dengan sesama sangat besar sekali, dan memang ini yang kami ajarkan kepada anak-anak SMPN 1," tutupnya.