SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG – Peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) makin menjadi-jadi. Meski aparat hukum di wilayah Polres OKI telah gencar melakukan pemberantasan, namun peredaran narkoba tetap berlangsung, para pelaku seperti tidak jera.
Bahkan, setiap acara orgen tunggal (OT) diduga akan menjadi pesta narkoba. Hal ini diakui sendiri oleh salah seorang pengedar bernama AS, yang kini sudah mendekam di sel tahanan. Kepada sripo, pria yang sudah lama malang melintang menjadi pengedar ini mengatakan OT kerap menjadi pesta atau aktivitas peredaran narkoba.
“Biasa kalau setiap ada acara orgen tunggal dipastikan banyak pembelinya. Pembelinya dari kalangan pemuda hingga orang dewasa,” kata pengedar Alex Saputra yang telah mendekam di sel tahanan Mapolres OKI.
Seperti halnya, di wilayah Kecamatan Kayuagung, yang tak jauh dari Mapolres OKI, pengedar dan pemakai narkoba terang-terangan melakukan aksinya, bahwa mereka telah memakai narkoba saat menghadiri acara hiburan OT, hanya untuk mempercaya diri menghadapi orang-orang yang ada dipanggung hiburan malam.
Hal ini diakui oleh salah seroang ibu rumah tangga yang merasa sangat khawatir.
“Saya heran, aparat sepertinya tutup mata dan tidak berani untuk bertindak. Sudah jelas di lokasi OT itu, banyak pengedar dan pembeli. Tapi mengapa polisi tidak bisa membekuk satu orang pelaku pengedar saat di orgen,” kata ibu rumah tangga (IRT) di lingkungan Jua-jua yang prihatin melihat pemuda pada mabuk narkoba.
IRT itu, Selasa (2/2/2016) tidak mau disebutkan namanya, karena pada acara hiburan OT di Jua-jua pekan lalu, yang menjadi prihatinkan ada anak dibawah umur yang ikut geleng-geleng. “Saya sangat prihatin dengan keadaan sekarang ini, semakin polisi gencar menindak pengedar dari luar kota, namun pengedar di dalam kecamatan Kayuagung sendiri bebas leluasa melakukan bisnisnya,” ujarnya sempat nangis saat menyampaikan masalah kian maraknya peredaran narkoba di wilayah Kayuagung sendiri, sehingga banyak jatuh korban dari kalangan anak muda.
Ia menilai peredaran narkoba di tengah-tengah masyarakat khususnya masyarakat Kayuagung, makin meluas, banyak korban jatuh terutama generasi muda. “Saya harapkan kepada penegak hukum, segera bertindak dan jangan pilih kasih,” ujar IRT yang meminta tim Badan Narkotika Kabupaten (BNK) berperan aktif sehingga perdaran narkoba bisa diantisipasi. Jangan hanya bisa melakukan tes urine yang hanya berujung duit.
Namun, warga terutama kalangan ibu-ibu melihat aparat sepertinya tutup mata. “Saya mewakili ibu-ibu menilai aparat sepertinya tutup mata. Hanya mampu menangkap orang di luar OKI dan tak mampu untuk menangkap orang di dalam OKI seperti pengedar dan bandar di Kayuagung,” timpal ibu-ibu saat dimintai komentar mengenai narkoba yang meminta namanya di rahasiakan.
Menanggapi, adanya sorotan dari para ibu-ibu terhadap narkoba, Kasat Narkoba AKP Rio Maurice P didampingi KBO Narkoba Iptu Tuswan SH mengatakan, pihaknya bukan tidak menindak pengedar dan bandar narkoba di wilayah Kayuagung. Pihaknya kesulitan kerap kali hendak melakukan penangkapan kehilangan jejak. Karena, mata rantai peredaran narkoba ini sangat rapi dan kerap terputus.
“Terimakasih atas dukungan dan spot para ibu-ibu di wilayah Kayuagung. Tolong kami, polisi informasi yang akurat mengenai pengedar maupun bandarnya, pasti akan kami tanggap,” tegasnya.