Dalam Waktu 19 Hari Sudah 43 Warga OKI Diserang DBD

Penulis: Mat Bodok
Editor: Tarso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit DBD

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Musim penghujan perlu diwaspadai masyarakat, dengan adanya penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aygepti. Kurun waktu 1-19 Januari saja, sedikitnya 43 warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang terjangkit penyakit berbahaya ini.

Dinas Kesehatan memprediksi, akan terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan pada akhir Januari hingga Maret 2016 mendatang. Untuk mengantisipasinya, masyarakat diminta giat menguras, menutup dan mengubur (3M) Plus guna meminimalisir penyebaran dan perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk penyebar virus DBD tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan OKI, HM Lubis SKM MKes mengungkapkan, hingga saat ini, 43 warga OKI yang mengidap penyakit DBD sudah ditangani tim medis dengan dilakukan perawatan.

“Jumlah ini berdasarkan laporan-laporan dari 18 puskesmas dan pustu yang ada di wilayah OKI. Diantaranya di Kayuagung 20 orang, Teluk Gelam 9 orang, Pedamaran 5 orang, Lempuing Induk dan Lempuing Jaya masing-masing 3 orang. Lalu di SP Padang, Pampangan dan Mesuji masing-masing 1 orang,” kata Lubis pada wartawan, Selasa (19/1/2016).

Menurut Lubis, pihaknya telah melakukan fogging atau pengasapan. Namun masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran jentik-jentik nyamuk penyebab penyakit DBD ini.

“Dengan fogging ini kami rasa upaya kita kurang maksimal, karena hanya membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Upaya yang efektif yakni melakukan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur serta membiasakan untuk menggunakan kelambu di saat tidur dan memakai lotion anti nyamuk,” terangnya .

Dia mengharapkan upaya pembersihan lingkungan agar dilakukan secara massal yang melibatkan camat dan kepala desa.

Upaya lainnya, lanjut Lubis, pihaknya juga telah membagikan bubuk Abate ke sejumlah puskesmas untuk selanjutnya dibagikan kepada masyarakat.

“Bubuk Abate ini sudah kami drop ke puskesmas-puskesmas. Bagi masyarakat yang membutuhkan bisa mendatangi langsung puskesmas terdekat,” ujar Lubis.

Melihat siklus pancaroba, sambung Lubis, akan terjadi peningkatan kasus DBD pada Februari dan Maret karena diperkirakan pada waktu-waktu itu curah hujan semakin meningkat.

"Sedangkan memasuki April akan terjadi penurunan, dimana intensitas hujan mulai menurun. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera ke puskesmas atau rumah sakit jika ada anggota keluarganya yang terjangkit demam berdarah, karena jika terlambat penanganannya, maka penderita akan semakin lemah kondisinya,” pungkasnya.

Sementara itu, Jamal, warga Sukadana Kayuagung berharap agar Dinas Kesehatan segera melakukan fogging di Kompleks Perumnas Sukadana, karena warga setempat sudah banyak menderita penyakit DBD.

“Untuk di Kelurahan Sukadana sendiri sudah ada 5 orang yang positif DBD. Jadi kami mengharap betul Dinas Kesehatan segera melakukan fogging di wilayah tersebut,” harapnya.

Demikian warga Kota Raya lingkungan sangabut, Abdulah juga meminta pihak kesehatan juga melakukan fogging sebelum DBD menyerang.

“Lingkungan kami itu masih banyak rerumputan dan lebak, maka itu saya harapkan perhatiannya,” tandas Abdulah.

Berita Terkini