Baca tanpa iklan
SRIPOKU.COM-Selain sosok Cheikhou Kouyate dan Mauro Zarate yang menjadi pencetak gol pembunuh Arsenal dalam laga pembuka Premier League, Minggu 9 Agustus 2015, adalagi sosok yang dianggap vital bagi West Ham United, yakni si bocah 16 tahun Reece Oxford.
Kemenangan 2-0 ini memang penting bagi West Ham United, dan lebih penting lagi bagi Oxford, karena dia mendapatkan kepercayaan dari Slaven Bilic, pelatih The Iron, julukan lain dari West Ham selain The Hammer.
Dilansir dari Fox Sport, dia memang sosok penting, karena dipasang di lini tengah dan menjadi jangkar. Meski baru bersuai 16 tahun 237 hari, dia mampu mengimbangi permainan para bintang lini tengah Arsenal seperti trio kawakan Mesut Oezil, Santi Cazorla, dan Aaron Ramsey."Dia baru berusia 16 tahun, tetapi bisa mengimbangi mereka (trio Arsenal) sesuatu yang tidak mudah bagi dia," ujar Bilic, Senin (10/8).
Dalam laga ini, Oxford menjadi pemain termuda West Ham di Premier League. Pemain Timnas Inggris U-17 turut berperan penting terhadap gol yang dicetak Cheikhou Kouyate dan Mauro Zarate. Pujian langsung dilontarkan Bilic."Dia bermain bagus dan membuktikan kehadirannya.
Dia pemain yang sangat tenang, tak kaku atau canggung saat bermain di Emirates, saya harap dia bisa mempertahankan itu" kata Bilic.
Menurut Bilic, usia 16 tahun masih terlalu mudah bahkan masih bocah."Namun, dia akan menjadi pemain besar. Kami harus mengelola dia dengan baik di luar lapangan dan memastikan dia bisa berkembang," kata pelatih 46 tahun ini.
Dia melewati rekor pemain termuda West Ham yang sebelumnya dipegang Billy Williams.
Sementara di Premier League, dia pemain termuda kedua sepanjang sejarah setelah Jose Baxter membela Everton 2008."Bocah itu punya segalanya. Mari bicara adil. Mesut Oezil, Santi Cazorla, dan Aaron Ramsey adalah pemain kelas dunia. Tak mudah untuk mengimbangi permainan mereka," ujar Bilic.