Sindikat Pembobol ATM Pulau Jawa Ditangkap Saat Pulang Kampung

Editor: Soegeng Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baranhar Abdulah (tengah) menunjukan puluhan kartu ATM milik korbannya, yang isi tabungannya dikuras, Jumat (20/6).

SRIPOKU.COM, LAHAT -- Anggota Polsek Merapi Barat berhasil membekuk Baranhar Abdulah (41), anggota sindikat pembobol isi rekening bank melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM), Jumat (20/6/2014) sore. Pelaku diringkus saat beraksi di Rumah Makan Telaga Biru Kecamatan Merapi Barat dengan modus meletakan lidi korek api hingga kartu ATM milik nasabah bank tersangkut. Namun tindakannya cepat disadari korban hingga polisi dengan mudah menangkapnya.

Penangkapan komplotan asal pulau Jawa ini, berawal saat Vera Caroline (41) memerlukan uang tunai. Karena dibutuhkan segera, warga Kelurahan Pasar Bawah Kecamatan Kota Lahat ini bergegas menuju mesin ATM. Karena berada di pelosok ia lalu menuju satu-satunya mesin ATM yang ada di daerah tersebut, yakni di rumah makan Telaga Biru di tepi jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Tanjung Baru Kecamatan Merapi Barat.

Namun tanpa diduga, kartu ATM tersebut menyangkut di dalam mesin. Meski sudah berusaha menekan beberapa tombol, tetap tidak mau keluar. Di saat sedang kebingungan lalu datang tersangka Baranhar Abdulah, berpura-pura hendak memberikan pertolongan. Caroline yang masih panik pun tidak curiga, sehingga mempersilahkan pelaku mengutak-atik mesin ATM.

Pelaku yang berpura-pura membantu, mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk mengeluarkan kartu yang tersangkut. Sehingga di depan korban, ia menghubungi nomor call center bank dengan menggunakan ponselnya. Kemudian diberikan kepada korban untuk berbicara, yang lalu meminta nomor pin kartu ATM. Padahal orang yang dihubungi bukanlah operator call center dari bank, melainkan anggota komplotannya.

Tetapi Carolin mulai curiga, dengan gerak gerik pelaku. Apalagi saat melihat nomor call center bank yang dihubungi di ponsel Baranhar Abdulah, adalah nomor pribadi bukan seperti yang pernah ia ketahui. Sehingga wanita ini langsung berteriak meminta pertolongan, apalagi disekitar rumah makan ada anggota Polsek Merapi yang lagi berpatroli. Sehingga pelaku bisa cepat ditangkap, bahkan sempat dihajar warga.

"Saya bingung kok nomor call centernya banyak sekali, padahal biasanya kan cuma beberapa angka saja," ujar Caroline di Mapolsek Merapi.

Sementara saat diinterogasi polisi, Baranhar awalnya lebih banyak bungkam. Namun akhirnya mau buka suara, bila merupakan komplotan sindikat pembobol rekening dari Pulau jawa. Anggota sindikatnya berjumlah puluhan orang, dan terbagi menjadi beberapa kelompok. Semua menguasai teknik menguras tabungan korban, melalui mesin ATM.

Biasa beraksi di sejumlah kota besar terutama di Cirebon dan wilayah Jawa Barat, serta beberapa kali di Bandung, Jakarta, serta Bekasi. Setiap kelompok tidak terikat atau beroperasi di satu wilayah, karena semua bebas beraksi asal tidak saling ganggu satu sama lain. Pendapatan yang diperoleh pun cukup besar bisa sampai puluhan juta, tergantung jumlah uang yang ada di dalam tabungan korban.

Modus yang mereka pakai cukup sederhana, yakni meletakan lidik korek api ke dalam slot tempat meletakan kartu ATM. Sehingga saat korban datang hendak mengambil uang, kartu ATM yang dimasukan akan menyangkut. Pelaku yang menunggu kemudian pura-pura antri, dan menghampiri korban untuk memberikan bantuan.

Saat itu lah pelaku berpura-pura membantu dengan mengutak-atik ATM, untuk mengeluarkan kartu yang menyangkut. Namun setelah keluar kartu tidak diberikan, dan seolah-olah sudah tertelan oleh mesin.

Kemudian menghubungi call center yang merupakan teman satu sindikatnya, dan menyarankan agar segera memblokir kartu ATM-nya. Korban yang tidak sadar lalu akan menyebutkan PIN yang ia gunakan, sehingga mereka bisa menguras isi tabungan setelah korban pergi.

"Saya sedang dalam perjalanan pulang ke Tebingtinggi Empatlawang, jadi sekalian beraksi. Sebelumnya bersama teman satu kelompok biasa beraksi di Pulau Jawa, saya lupa jumlahnya. Namun kebanyakan di Cirebon dan wilayah Jawa Barat serta Jakarta," imbuh Baranhar Abdulah, yang tubuhnya dipenuhi tato.

Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto melalui Kapolsek Merapi AKP Hikmat didampingi Kanit Reskrim Ipda Hendri Nadi menjelaskan, anggotanya masih akan terus mengembangkan penangkapan tersebut. Pelaku merupakan sepesialis pembobol rekening nasabah bank, dengan modus membuat kartu ATM menyangkut di mesin. Mereka bekerja terorganisir dan berbagi peran, dan menggunakan lidik korek api sebagai senjata utama.

Dari hasil penggeledahan, dari tangan pelaku didapati puluhan kartu ATM. Diduga semua adalah milik korbannya, yang uangnya berhasil dikuras habis. Termasuk satu kotak lidik korek api berukuran besar, yang diselipkan di slot tempat mememasukan kartu ATM.

"Pelaku anggota sindikat asal Pulau Jawa. Jadi beraksi di sini sekalian pulang kampung, dan berhasil ditangkap anggota yang sedang patroli," tegas Ipda Hendri Nadi. (iko)

Berita Terkini