Pemilihan Gubernur Sumsel

Alex Noerdin-Ishak Mekki Dilantik 7 November di PSCC

Editor: Sudarwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur Sumsel H Alex Noerdin didampingi calon wakilnya H Ishak Mekki serta keluarga, kerabat dekat dan pendukungnya doa bersama usai melihat kemenangannya di penghitungan cepat lembaga Setragos Indonesia di ruang tamu kediaman Alex Noerdin Jalan Merdeka Palembang, Rabu (4//9/2013).

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel memastikan lokasi pelantikan Gubernur–Wakil Gubernur Sumsel periode 2013–2018 terpilih, yakni pasangan Alex Noerdin–Ishak Mekki (Alim) akan berbeda dengan lokasi pelantikan gubernur–wakil gubernur sebelumnya.

Pelantikan gubernur–wakil gubernur yang baru saja menang di Mahkamah Konstitusi (MK)tersebut, akan dilangsungkan di Gedung Palembang Sport and Convention Centre (PSCC), Jl POM IX Palembang, yang lokasinya berseberangan dengan Gedung DPRD Sumsel. Sedangkan pada pelantikan gubernur–wakil gubernur sebelumnya, hanya menggunakan ruang sidang paripurna yang ada di dalam gedung DPRD Sumsel .

“Pelantikan gubernur sudah diputuskan badan musyawarah pada 7 November, untuk lokasinya insya Allah di PSCC,”  ujar Wakil Ketua DPRD Sumsel, DR Drs H A Jauhari MM, saat ditemui awak media usai mengikuti rapat di DPRD Sumsel, Jl POM IX Palembang, Rabu (16/10/2013).

Dikatakan, perpindahan lokasi pelantikan tersebut  dikarenakan ruang parat paripurna DPRD yang kapasitasnya hanya 1500 orang, tidak dapat menampung jumlah tamu undangan yang mencapai 6000 orang. Sehingga, pihaknya bersama pemerintah provinsi (pemprov) Sumsel menyepakati perpindahan lokasi tersebut.

“Di DPRD kendalanya sempit dan kurang layak. Gubernur terpilih juga mengharapkan tempat yang lebih layak untuk tamu-tamu terhormat tersebut. Kalau tetap di DPRD, sebagian tamu harus berada di luar gedung. Karena itu, usulan di PSCC ini kami terima,” kata politisi Partai Demokrat tersebut.

Jauhari menjelaskan pelaksanaan pelantikan di luar gedung DPRD Sumsel tersebut, tidak melanggar peraturan dan undang-undang yang berlaku. Sehingga, pihaknya tidak mempermasalahkan pergantian lokasi tersebut selama memenuhi aspek kepatutan dan kelayakan. Sedangkan, untuk anggaran pelantikan, pihaknya belum memutuskan besaran dana yang diperlukan.

“Kalau di luar DPRD jelas diperbolehkan, seperti pak Eddy Santana waktu pelantikan walikota di BKB. Jadi tidak ada persoalan, gedung PSCC pun sudah siap. Kalau bayarnya aku kurang mengerti. Karena kami belum selesai membahas anggaran, tapi saya dengar anggaran totalnya sampai Rp 850 juta. Kalau acaranya, yang mutlak itu adalah pengambilan sumpah. Kalau hiburan hanya yang ringan-ringan saja, seperti sekedar nyanyi. Tapi kalau tarian-tarian yang istimewa tidak ada,” jelasnya. (arie nugroho)

Berita Terkini