Terapi Herbal ala Nirmala Sari
rubrik “health”
KANKER, Jantung dan Darah Tinggi masih menjadi momok bagi sebagian warga. Penyakit ini dikenal sebagai pembunuh nomor satu di dunia dengan jumlah penderita yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sejauh ini, secara medis tim dokter belum menemukan obat ampuh untuk membunuh virus yang terus menggeroroti organ tubuh manusia. Pengobatan hanya terbatas pencegahan agar penyakit tidak menyebar.
“Dari sisi medis, belum ada obat yang mampu menyembuhkan dua jenis penyakit ini. Penderita pun kerap was-was dihantui kematian, pengaruh inilah yang melatar belakangi hadirnya klinik Herbal Nirmala Sari,” kata Herbalis sekaligus Terapis Nirmala Sari, J Hambali, kepada Sripo di ruang kerjanya, Jumat (28/5).
Nirmala Sari adalah klinik pengobatan yang mengandalkan ramuan obat tradisional (herbal) sebagai obat ampuh mengatasi penyakit. Selain itu, pola penyembuhan tak sebatas media obat tanaman semata namun juga dilakukan tiga pola sekaligus untuk satu pasien.
Dikatakan, pola pengobatan melalui tiga metode, yakni metode totok simpul syaraf untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit dengan merangsang pembentukan inti sel atau mitokondria baru, metode bekam yang berfungsi mengeluarkan darah kotor sumber penyakit serta pembangkitan terapi bio energi.
“Tiga pola ini dijalankan. Tergantung jenis penyakit pasien, jika parah maka tingkatan terapi langsung tiga metode, namun jika jenis penyakitnya ringan bisa dipilih,” kata Hambali yang juga penanggung jawab klinik.
Untuk menjalani ini, tentu saja herbalis harus tahu dulu jenis penyakit yang diderita pasien. Bisa melalui diagnosa dokter jika pasien sebelumnya pernah berobat medis. Tetapi jika tidak, pihaknya akan melakukan diagnosa sendiri melalui tahapan Iridiologi.
“Nanti semua tubuh pasien akan dicek melalui komputer, disini akan ditampilkan semua jenis organ yang disinggahi penyakit. Dari situ kita bisa menentukan titik tubuh mana yang urgen diobati,” jelas Hambali.
Sampai di tahap ini, lanjut Hambali, barulah pasien menjalani pengobatan berkala. Secara rutin, hasil pengobatan akan diketahui setelah lima hingga enam hari. Efeknya diakui memang lambat.
“Ini karena fungsi obat yang diberikan bekerja secara menyeluruh (menyembuhkan semua sistem tubuh), berbeda jika menggunakan obat kimiawi karena hanya membidik satu tempat sebagai sumber penyakit, kalau herbal lebih mengobati sistem makanya aktifnya agak lambat,” katanya lagi.sripo