Kunci Jawaban

Kunci Jawaban PAI Kelas 10 SMA Halaman 32 Kurikulum Merdeka, Latihan Aktivitas 2.3 Kisah Inspiratif

Melansir dari YouTube Media Pembelajaran, berikut ini kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 32 Kurikulum Merdeka.

|
Freepik
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Foto ilustrasi berasal dari Freepik. Kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 32 Kurikulum Merdeka 

SRIPOKU.COMĀ - Inilah kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 32 Kurikulum Merdeka.

Video ini dirancang untuk membantu siswa kelas 10 SMA mempersiapkan diri untuk ujian sekolah.

Siswa kelas 10 SMA diwajibkan untuk lebih dulu mengerjakan soal tanpa melihat kunci jawaban.

Melansir dari YouTube Media Pembelajaran, berikut ini kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 32 Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 10 SMA Halaman 61 Kurikulum Merdeka, BAB 3 Tadabur, Tugas Aktivitas 3.2

Aktivitas 2.3
1. Bacalah dengan cermat dan teliti kisah inspiratif berikut inil
2. Lalu simpulkan dan tuliskan di buku kalian, hikmah apakah yang bisa dipetik dari kisah tersebut!
3. Kaitkanlah hikmah dari kisah tersebut dengan pengalaman hidup yang kalian alamil

MANISNYA IMAN SANG PANGLIMA
Alkisah, dalam peristiwa pembebasan Negeri Syam, tersebutlah seorang panglima perang yang bernama Abdullah bin Hudzafah RA. Misi penting yang harus diemban olehnya adalah memerangi penduduk Kaisariah, sebuah kota benteng pertahanan di Palestina, tepatnya di tepi Laut Tengah. Namun sayangnya dalam misa ini Abdullah bin Hudzafah mengalami kegagalan, sehingga kalah dalam peperangan, kemudian tertangkap dan dijadikan tawanan perang oleh tentara Romawi.
Abdullah bin Hudzatah lalu dihadapkan kepada Heraklios, sang kaisar Romawi yang menjabat waktu itu. Heraklius ingin menguji seberapa kuat kepercayaan dan kryakinan sang panglima perang, dengan memberikan bujuk rayu dan tawaran agar is melepaskan akidah dan kemanannya terhadap Allah SWT.

Jawaban:
2. Hikmah dari kisah 'Manisnya Iman Sang Panglima':
- Kita sebaiknya bisa mencontoh sikap Abdullah bin Hudzafah yang tetap mempertahankan keimanannya.
- Meski diancam, jangan sampai kita terpengaruh akan bujuk rayu duniawi yang bersifat sementara.
- Memiliki keimanan yang kuat menjadikan seseorang selamat di dunia dan akhirat.
- Jika kita terdzolimi, bersabarlah, sungguh sabar itu pahalanya tak terbatas.

3. Kaitan hikmah dengan pengalaman hidup:
Meski banyak gadaan dan rintangan menghadang, saya tak akan memperta-ruhkan keimanan saya. Sejatinya, hidup di dunia hanya sementara dan akhirat lah kehidupan yang kekal.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved