Podcast Soal Ijazah Jokowi Abraham Samad Dipanggil, Said Didu : Bukti Penegak Hukum Dikendalikan

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu melontarkan kritik tajam terhadap kondisi penegakan hukum di Indonesia

Editor: adi kurniawan
Warta Kota
JAZAH JOKOWI - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, melontarkan kritik tajam terhadap kondisi penegakan hukum di Indonesia. Menurutnya mantan Presiden RI Joko Widodo masih berpengaruh terhadap penegak hukum di Indonesia. 

SRIPOKU.COM -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu melontarkan kritik tajam terhadap kondisi penegakan hukum di Indonesia, menuding pengaruh mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih sangat kuat terhadap aparat.

Pernyataan ini disampaikan saat ia mendampingi mantan Ketua KPK Abraham Samad yang diperiksa di Polda Metro Jaya pada Rabu (13/8/2025).

Said menilai, pemanggilan Abraham Samad terkait pernyataannya dalam sebuah podcast menunjukkan bahwa hukum di Indonesia masih berpihak dan dikendalikan oleh kepentingan politik tertentu.

"Hari ini, saya pikir, ini adalah simbol mantan Presiden Joko Widodo, masih simbol kekuasaan Joko Widodo, masih sangat berpengaruh kepada penegak hukum," ujar Said Didu.

Menurut Said, pemanggilan Abraham Samad dalam kasus yang melibatkan Jokowi merupakan bukti nyata bahwa aparat hukum seolah-olah masih berada dalam kendali mantan Presiden.

"Faktanya, simbol perjuangan kita, salah satu pejuang kita, Abraham Samad dipanggil dalam rangka kasus dengan Joko Widodo. Artinya, aparat hukum sepertinya masih dalam kendali Solo," lanjutnya.

Said juga menyinggung sejumlah tokoh yang menurutnya mengalami kriminalisasi karena mengkritik atau mempertanyakan legalitas ijazah mantan Presiden.

Ia bahkan mempertanyakan sampai kapan kondisi ini akan berlangsung.

"Apakah menunggu Jan Ethes, cucunya, jadi Presiden? Baru aparat hukum berhenti menjadi alat daripada Joko Widodo," tuturnya.

Ia juga menyatakan bahwa sudah 10 tahun lebih aparat hukum digunakan untuk membungkam pihak-pihak yang berseberangan dengan mantan Presiden tersebut.

"Nah, kita sudah 10 tahun lebih, betul-betul aparat hukum itu digunakan untuk memenjarakan atau menangkap siapa pun yang berbeda dengan Joko Widodo. Berapa teman kita yang sudah keluar masuk penjara hanya karena aparat hukum betul-betul memihak kepada Joko Widodo?" kata Said.

Menanggapi hal tersebut, Said menyatakan bahwa hari ini adalah hari pernyataan perang semesta melawan apa yang ia sebut sebagai "dinasti Solo yang masih mengangkangi aparat hukum."

Sebelumnya, Abraham Samad memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi terlapor terkait kasus tudingan ijazah palsu Jokowi.

Abraham hadir dengan didampingi oleh Said Didu, mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, dan sejumlah aktivis. Abraham menegaskan, kehadirannya adalah sebagai bentuk kepatuhan terhadap hukum dan ia melihat pemanggilannya sebagai bentuk kriminalisasi dan upaya pembungkaman kebebasan berpendapat.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved