Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior

Semua Berpangkat Pratu, Kodam IX/Udayana Tetapkan Empat Tersangka Kematian Prada Lucky

Empat prajurit TNI AD ditetapkan tersangka kematian Prada Lucky, yang diduga tewas dianiaya senior. Keempatnya sudah ditahan.

Editor: Refly Permana
Tangkapan Layar Pos Kupang
JELANG PEMAKAMAN - Tangkapan layar dari akun Pos Kupang, Sabtu (9/8/2025). Jelang pemakaman Prada Lucky diiringi isak tangis keluarga. 

SRIPOKU.COM - Empat prajurit TNI AD ditetapkan tersangka kematian Prada Lucky, yang diduga tewas dianiaya senior.

Sebelumnya, sudah ada puluhan prajurit TNI AD yang dimintai keterangan.

Mengutip Kompas.com, keempat tersangka sudah ditahan.

"Empat orang tersangka dilakukan penahanan di Subdenpom IX/1-1 Ende, sebagai berikut: Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS, Pratu ARR," ungkap Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, kepada wartawan, Senin (11/8/2025).

Meski sudah ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, penyidik belum menentukan pasal.

Sebab, penyidik masih mencari tahu peran dari masing-masing tersangka.

Selain empat orang tersebut, tambah Wahyu, ada 16 personel lain yang masih menjalani pemeriksaan lanjutan oleh penyidik Pomdam IX/Udayana. 

"Tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dari hasil pemeriksaan tersebut," tutur dia.

Baca juga: Kabarnya Pernah Sekolah di SMA Plus Negeri 17 Palembang, Senior Almarhum Prada Lucky Pangkat Letda

Kecurigaan kakak

kakak Prada Lucky Namo, Novilda Lusiana Hetinina Namo, mengatakan sebulan sebelum kejadian Prada Lucky sempat curhat pada Lusi kalau ia dipukul oleh seniornya.

Kepada sang kakak, Prada Lucky Namo mengaku kalau ia sedang sakit.

Kemudian melalui telepon itu, Prada Lucky Namo curhat soal pemukulan yang ia alami.

Kepada Lusi, Prada Lucky Namo mengatakan kalau ia dipukul karena kelelahan saat memasak untuk para anggota TNI.

Menurut Lusi, di Batalyon adiknya itu bertugas di bagian dapur dan biasa bangun pukul 03.00 Wita untuk menyiapkan makanan.

"Dia bilang bangun jam 03.00 Wita. Pasti drop juga, saya bilang 'ke rumah sakit dulu atau ke kesehatan di Batalyon'. Dia bilang 'Iya Lusi nanti saya pergi'," tuturnya.

Prada Lucky Namo, kata Lusi, biasanya tidak pernah banyak bicara soal keluhannya selama menjadi anggota TNI. 

Bahkan Prada Lucky Namo sempat marah pada Lusi karena memberitahukan curhatannya itu pada sang ibu.

"Dia sempat marah saya karena kasih tau mamah. Katanya nanti mamah banyak pikiran. Habis itu dia tidak cerita saya lagi," pungkasnya.

Lusi juga membantah kalau adiknya ada penyimpangan.

"Yang saya kenal, saya punya adik dari kecil sampai sekarang, dia punya pergaulan itu normal. Pergaulannya luas, malah lebih dari saya," jelas Lusi.

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com berjudul : Kasus Kematian Prada Lucky: 4 Prajurit TNI Tersangka, 16 Lainnya Diperiksa

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved