Misteri Ponsel Diplomat Kemlu yang Tewas: Sengaja Dibuang Usai Hubungi Istri?

Teka-teki seputar keberadaan dan alasan di balik hilangnya ponsel milik diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan,

Editor: adi kurniawan
Kolase Istimewa
KASUS tewasnya diplomat muda kemlu, Arya Daru Pangayunan (ADP) yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terlilit lakban kuning di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Foto keluarga membawa foto almarhum Arya Daru Pangayunan, di rumah duka di Jalan Munggur, Bantul, Jogyakarat. (KIRI). Foto ADP semasa hidupnya bersama istri (Kanan) 

SRIPOKU.COM -- Teka-teki seputar keberadaan dan alasan di balik hilangnya ponsel milik diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, masih menjadi misteri utama dalam kasus kematiannya. Ponsel tersebut hilang sesaat setelah Arya melakukan kontak terakhir dengan istrinya, menambah kerumitan kasus yang oleh polisi disimpulkan sementara sebagai tindakan bunuh diri tanpa unsur pidana.

Kasus ini bermula ketika Arya Daru ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.

Penjaga kos yang membuka paksa pintu kamar menemukan jasad diplomat muda tersebut dalam kondisi wajah terlakban.

Meskipun Polda Metro Jaya telah menyatakan tidak menemukan unsur pidana, beberapa fakta kunci, terutama hilangnya ponsel korban, terus menjadi sorotan.

"Kami akan menyimpulkan dari hasil penyelidikan yang kami lakukan, bahwa kami simpulkan belum menemukan peristiwa pidana," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).

Dalam kesempatan yang sama, polisi membeberkan bukti digital dari ponsel lain milik korban yang ditemukan di kamar. Bukti tersebut menunjukkan riwayat komunikasi Arya dengan sebuah badan amal penyedia layanan kesehatan mental.

Anggota tim Ditsiber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto, menjelaskan bahwa Arya pernah mengirim email ke lembaga tersebut pada tahun 2013 dan kembali intens berkomunikasi pada periode September-Oktober 2021.

"Intinya adalah sama, ada niatan yang semakin kuat untuk melakukan bunuh diri karena problem yang dihadapi," ungkap Saji. Menurutnya, Arya pernah mengungkapkan keinginan untuk melompat dari gedung tinggi dan menenggelamkan diri di laut.

Ponsel Utama Hilang Secara Misterius

Fokus utama penyelidikan kini tertuju pada ponsel Samsung Galaxy S22 Ultra yang digunakan Arya sehari-hari. Kombes Wira Satya Triputra mengonfirmasi bahwa ponsel tersebut hingga kini belum ditemukan.

"Handphone Samsung Ultra 22 yang sehari-hari dipergunakan oleh korban sampai sekarang belum diketemukan," ujar Wira. "Ini terakhir berada di Grand Indonesia (GI)."

Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, memberikan pandangan bahwa ponsel tersebut kemungkinan sengaja dihilangkan oleh Arya sendiri.

"Penyidik waktu itu menyatakan itu pasti sengaja dibuang, dihilangkan jejaknya," kata Aryanto dalam sebuah acara di Metro TV, Jumat (1/8/2025). Menurutnya, langkah itu diambil untuk menyembunyikan informasi yang sangat sensitif.

Aryanto menambahkan, setelah berkomunikasi dengan istrinya sekitar pukul 21.00 WIB pada malam sebelum ditemukan tewas, ponsel Arya tidak lagi bisa dihubungi. "Sehabis sekitar jam 21.00 WIB ditanya istrinya, 'Oh ini lagi mau nyari taksi', ternyata dia naik ke rooftop kemudian itu hilang... off aja enggak bisa dihubungi lagi," jelasnya.

Keluarga Tolak Kesimpulan Bunuh Diri

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved