Polemik Ijazah Jokowi
Mulyono Asli Membongkar Ijazah Jokowi di Momen Reuni UGM : Lulus Duluan Nilainya Lebih Baik
Di tengah riuhnya isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo, Mulyono, seorang rekan seperjuangan Jokowi di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
SRIPOKU.COM – Di tengah riuhnya isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo, Mulyono, seorang rekan seperjuangan Jokowi di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1980, angkat bicara.
Momen reuni Fakultas Kehutanan UGM di Yogyakarta pada Sabtu (26/7/2025) menjadi ajang bagi Mulyono untuk meluruskan tudingan tersebut, sekaligus berbagi kenangan tentang sosok Jokowi di masa perkuliahan.
Kehadiran Mulyono di acara reuni tersebut menarik perhatian. Saat Presiden Jokowi memberikan sambutan, rekan-rekan lamanya menunjuk Mulyono, sembari berseloroh, "Ini Mulyono asli, Pak." Jokowi pun menyambutnya dengan tawa ringan, "Jangan nambah masalah lagi. Hari Mulyono sudah almarhum, ini tambah lagi," candanya, merujuk pada sosok Hari Mulyono yang sempat dikaitkan dengan isu ijazah palsu.
Mulyono, yang memperkenalkan diri dengan nomor mahasiswa 1684, menegaskan identitasnya sebagai "Mulyono asli."
Ia mengaku tak ambil pusing dengan sosok Hari Mulyono yang beredar di publik.
"Saya Mulyono, kalau Pak Jokowi saya tahunya namanya Joko Widodo, pernah sama-sama kuliah, pernah satu kampus, pernah ngobrol," bebernya.
Ia menjelaskan bahwa di angkatannya, tidak ada sistem kelas atau jurusan yang kaku.
"Satu angkatan, dulu gak ada kelas, masuk bareng tahun '80. Dulu gak ada jurusan," jelasnya.
Perbedaan hanya terletak pada pilihan topik skripsi. Jika Jokowi mengambil skripsi di bidang teknologi hasil hutan, Mulyono justru menyusun skripsi soal ekonomi manajemen.
"Saya Fakultas Kehutanan cuma dulu ambil skripsinya bidang ekonomi manajemen. Saat itu tidak ada jurusan, hanya Fakultas Kehutanan. Ada ekonomi manajemen, ada teknologi hasil hutan," tambahnya.
Mulyono mengungkapkan bahwa Jokowi lulus lebih dulu darinya. Presiden ketujuh RI itu menyelesaikan studinya di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985, sementara Mulyono baru lulus dua tahun kemudian, tepatnya Februari 1987.
"Pak Jokowi memang nilainya lebih bagus dari saya," aku Mulyono jujur.
Mengenang sosok Jokowi saat kuliah, Mulyono menyebutnya sebagai pribadi yang "biasa-biasa saja." Namun, ada satu hal yang selalu ia ingat: kesederhanaan dan keramahan Jokowi.
"Dia sih biasa-biasa saja, selalu inget kalau ketemu selalu sapa sebelum jadi pejabat. Pas jadi wali kota kalo ketemu selalu nyapa juga," kenangnya.
Terkait isu ijazah palsu, Mulyono memilih untuk tidak terlalu mempermasalahkan.
BERANI Sebut Jokowi Ketakutan, Dokter Tifa Sesumbar Didukung Masyarakat Perihal Ijazah: Salah Lawan |
![]() |
---|
Buku JOKOWI'S WHITE PAPER Karya Roy Suryo, dr Tifa & Rismon Selesai, Ceritakan Polemik Ijazah Jokowi |
![]() |
---|
MAKIN PANAS, Roy Suryo Somasi Jokowi Sebut Fitnah 'Orang Besar' di Balik Polemik Ijazah Palsu |
![]() |
---|
GUGATAN Berakhir, PN Sleman tak Berwenang Tangani Polemik Ijazah Jokowi, Masalah Informasi Publik |
![]() |
---|
KADO Hari Kemerdekaan Roy Suryo Terbitkan Buku Ijazah Jokowi, 500 Halaman Jejak Polemik Ayah Gibran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.