Kunci Jawaban IPA Kelas 10 SMA Halaman 28 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi, Latihan Aktivitas 1.5

SRIPOKU.COM - Berikut pembahasan kunci jawaban Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 10 SMA halaman 28 Kurikulum Merdeka semester 1.

Laman kunci jawaban kali ini mengulas soal Aktivitas 1.5 pada Bab 1 buku IPA kelas 10 SMA halaman 28 Kurikulum Merdeka tentang data hasil pengukuran.

Melansir dari buku.kemdikbud.go.id, simak selengkapnya kunci jawaban Aktivitas 1.5 Bab 1 IPA kelas 10 SMA halaman 28 Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 10 SMA Halaman 27 Kurikulum Merdeka Semester 1, Ayo Berlatih Bab 1

Aktivitas 1.5

Ayo Cari Tahu

Kegiatan Pendahuluan

Sebelum menjawab pertanyaan di bawah, lakukanlah langkah-langkah kegiatan pendahuluan berikut secara berkelompok dengan beranggotakan lima orang.

1. Pilihlah satu benda untuk diukur dengan menggunakan jangka sorong.
2. Lakukanlah pengukuran secara bergantian dengan menggunakan jangka sorong yang sama oleh setiap anggota kelompok.
3. Masing-masing anggota menuliskan hasil pengukuran pada buku tulis, tanpa memberitahukan kepada teman sekelompok.
4. Tuliskan data hasil pengukuran seluruh anggota kelompok dalam bentuk tabel.

Tugas

1. Apakah hasil pengukuran setiap orang dalam satu kelompok berbeda? Mengapa demikian?

2. Carilah informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan kesalahan pengukuran!

Jawaban: Faktor-faktor kesalahan pengukuran, yaitu.

1. Ketidakpastian random/acak, disebabkan oleh tidak stabilnya kondisi pengukuran, antara lain:

1. Tegangan listrik yang fluktuatif,
2. Gangguan kebisingan atau noise dari lingkungan sekitar atau alat,
3. Gangguan jarum alat ukur yang disebabkan fenomena gerak Brown.

Baca juga: Kumpulan Soal Penilaian Harian IPA Kelas 10 SMA/MA Materi Sumber Energi Dilengkapi Kunci Jawaban

2. Keterbatasan pengamat, terjadi akibat keterbatasan keterampilan dari pengamatnya. Perkembangan teknologi berpengaruh pula pada kecanggihan alat ukur, dampaknya pengguna memerlukan keterampilan lebih untuk menggunakan alat ukur tersebut.

3. Kesalahan sistematis, yaitu kesalahan yang berkaitan dengan alat ukurnya, misalnya:

1. Kesalahan titik nol merupakan kesalahan akibat jarum penunjuk alat ukur tidak tepat di titik nol saat pengukuran.
2. Kesalahan kalibrasi merupakan kesalahan saat pembuatan alat ukur dengan kondisi kurang tepatnya penulisan skala pada alat ukur.
3. Kesalahan pengukuran karena pelemahan komponen alat, misalnya pegas yang melar akibat jangka waktu pemakaian yang lama, komponen alat yang berkarat, dan lain-lain.

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.