Berita Wilayah

Dijuluki Bumi dan Tanah Menghasilkan Kesejahteraan, Kabupaten Ini Ternyata Termiskin di Jawa Tengah

Julukan "Bumi Tirta Praja Mukti" yang berarti "bumi dan tanah yang menghasilkan kesejahteraan" seharusnya menjadi cerminan kemakmuran.

Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
chatgpt.com
ILUSTRASI - Kabupaten Kebumen kini menyandang predikat sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah. 

SRIPOKU.COM PALEMBANG – Julukan "Bumi Tirta Praja Mukti" yang berarti "bumi dan tanah yang menghasilkan kesejahteraan" seharusnya menjadi cerminan kemakmuran.

Julukan ini melekat erat dengan Kabupaten Kebumen, salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah.

Namun, ironisnya, realitas di lapangan justru berbanding terbalik dengan makna luhur julukan tersebut.

Kabupaten Kebumen kini menyandang predikat sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah.

Provinsi Jawa Tengah sendiri termasuk dalam daftar tiga besar provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, tercatat jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 3,7 juta jiwa.

Meskipun pada September 2024 sempat mengalami penurunan menjadi sekitar 3,4 juta jiwa, angka ini masih menunjukkan tantangan besar.

Lantas, dari mana penyumbang kemiskinan terbesar di Jawa Tengah berasal?

Data BPS secara jelas menunjuk pada Kabupaten Kebumen. Tingkat kemiskinan di Kebumen mencapai 15,71 persen, mencakup sekitar 187,95 ribu jiwa penduduk miskin.

Angka ini menjadikannya yang tertinggi di provinsi tersebut.

Tak jauh berbeda, Kabupaten Brebes juga menunjukkan angka kemiskinan yang tinggi, mencapai 15,60 persen atau sekitar 283,28 ribu jiwa penduduk miskin.

Berikut adalah beberapa daerah di Jawa Tengah dengan persentase kemiskinan tertinggi:

Kebumen: 15,71 persen
Brebes: 15,60 persen
Wonosobo: 15,28 persen
Pemalang: 14,92 persen
Banjarnegara: 14,71 persen
Purbalingga: 14,18 persen
Rembang: 14,02 persen
Sragen: 12,41 persen
Klaten: 12,04 persen
Banyumas: 11,95 persen
Demak: 11,89 persen
Grobogan: 11,43 persen
Blora: 11,42 persen
Purworejo: 10,87 persen
Kabupaten Magelang: 10,83 persen
Wonogiri: 10,71 persen
Cilacap: 10,68 persen

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved