Berita Ridwan Kamil
MOTIF Ridwan Kamil Marahi Petugas Bandara Imbas Penerbangan Batal, Gaji Pelayanan Publik Disinggung
Motif Ridwan Kamil ngamuk di bandara imbas penerbangan batal tampak menjadi sorotan publik.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: pairat
SRIPOKU.COM - Motif Ridwan Kamil ngamuk di bandara imbas penerbangan batal tampak menjadi sorotan publik.
Padahal sejak kasus dengan Lisa Mariana mencuat, Ridwan Kamil diketahui sudah jarang muncul di publik.
Bahkan di media sosialnya pun Ridwan Kamil jarang membuat postingan.
Kini, aksi Ridwan Kamil ngamuk di bandara pun langsung menuai sorotan tajam.
Pasalnya Ridwan Kamil menjadi korban pesawat delay di Bandara I Ngurah Rai Bali pada Sabtu (12/7/2025) dini hari.
Pesawat yang harusnya membawa dia dari Bali ke Jakarta batal terbang karena alasan proyek infrastruktur di bandara.
Pihak bandara membatalkan penerbangan lantaran landasan tengah di aspal.
"GM terminal tidak mau bicara minimal untuk menjelaskan keputusan membatalkan penerbangan karena ada pengaspalan," kata Ridwan Kamil dikutip dari video akun TikTok Vera Sitonga.

Baca juga: Digugat Balik Ridwan Kamil, Lisa Mariana Merasa Aneh, Singgung Pengalihan Isu Dugaan Korupsi
Ridwan Kamil lantas tak bisa menahan kekesalannya, ia mengatakan pihak bandara lebih mementingkan pengerjaan aspal dengan mengorbankan puluhan penumpang pesawat.
"Antara mengaspal dengan ada puluhan penumpang yang hajat hidupnya rusak memilih ngaspal, padahal pesawatnya sudah ada. Bukan kitab suci, tinggal diobrolin," katanya.
Ia berpendapat yang bisa memutuskan pesawat bisa terbang atau tidak adalah kapten.
"Teknisnya boleh makanya kapten yang memutuskan. Kalau kapten bilang secara teknis tidak bisa terbang kita menerima, tapi kalau teknis bilang pesawat ok bisa terbang gak ada masalah, keputusan ada di Ngurah Rai," katanya.
"Menunda pengaspalan sejam menolong orang yang jadwalnya sudah tertunda sekian jam, sesederhana itu," katanya.
Ridwan Kamil tampak mengenakan baju serba putih dipadu dengan sandal khas Sunda.
Pada petugas, eks Gubernur Jawa Barat ini menegaskan bahwa ia pun paham soal infrastruktur.
"Saya juga paham infrastruktur pak, tertunda oleh alasan force majeure kayak begini yang dirugikan sedikit, dibanding mengambil keputusan membatalkan penerbangan yang dirugikan banyak. Nama baik bandara, nama baik air line," katanya.
Tak ayal setelah delay selama beberapa jam, maskapai memutuskan untuk membatalkan penerbangan.
Para penumpang, termasuk Ridwan Kamil menunggu sampai dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
"Ada keburukan sedikit, ada keburukan banyak, anda mengambil keputusan yang keburukan banyak yang dijadikan pilihan keputusan," katanya.
Ridwan Kamil berkukuh meminta pada dua petugas dari pihak maskapai dan bandara untuk mempertemukan dengan pihak atasan mereka.
"Ditanya mewakili penumpang boleh gak kami sebagai manusia mendengar langsung, jawabannya pakai SOP , kan gak begitu pak. SOP itu bukan kitab suci," katanya.
"Aturan selama ini memamg sudah ada, makanya saya mewakili yang dirugikan ingin bicara, dengan sopan. Hanya ingin bicara, anda tidak bisa melayani," tambah Emil.
Ia bahkan sampai membawa-bawa nama Menteri BUMN Erick Thohir.
"Saya ke pak Erick Thohir, pak Erick Thohir mengklarifikasi, nanti panjang urusan," kata Ridwan Kamil.
Ia juga menyemprot dua petugas tersebut yang tak bisa memenuhi permintaan penumpang.
"Kesimpulannya sebagai bandara tidak solutif karena anda berdeua bukan pengambil keputusan, anda hanya kurir. Kami butuh mendengarkan keputusannya, apa alasannya, anda tidak berani," katanya.
Ia menganggap bahwa pihak air line dan bandara takut menghadapi penumpang.
"Takut berhadapan dengan kami ? ya jangan berbisnis di bidang ini. Hidup bapak itu digaji dari pelayanan publik, pelayanan publik hanya butuh penjelasan," kata Ridwan Kamil.

Diketahui kejadian ini melibatkan penerbangan Super Air Jet nomor IU 745 rute Denpasar menuju Cengkareng yang seharusnya berangkat pada Jumat (11/7/2025) pukul 21.30 WITA.
Namun, penerbangan tersebut baru bisa diberangkatkan pada Sabtu (12/7/2025) pukul 08.29 WITA, menandakan penundaan lebih dari 10 jam.
Ahmad Syaugi Shahab, General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, menjelaskan bahwa penyebab utama penundaan adalah keterlambatan kedatangan pesawat dari bandara asal, Cengkareng, Tangerang.
"Penerbangan IU 745 dijadwalkan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 20.45 WITA, Jumat (11/7/2025), namun realisasinya mendarat pukul 01.56 dini hari (12/7/2025)," terang Syaugi dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (12/7/2025).
Syaugi menambahkan bahwa pihak maskapai sempat mengajukan permohonan untuk memberangkatkan penerbangan IU 745 pada pukul 03.00 WITA.
Namun, permohonan tersebut tidak dapat dipenuhi karena telah memasuki periode pelaksanaan pekerjaan perawatan landasan pacu (overlay) yang dijadwalkan dari pukul 02.00 WITA hingga 07.00 WITA.
Selama periode ini, semua aktivitas lepas landas dan pendaratan pesawat dihentikan sementara demi alasan keamanan.
Pihak bandara juga menegaskan bahwa informasi penutupan sementara landasan pacu untuk perawatan ini telah disampaikan dan diketahui oleh seluruh instansi terkait, termasuk maskapai penerbangan, melalui publikasi Notice to Airmen (NOTAM) sejak Mei 2025.
Pekerjaan overlay ini adalah program rutin yang bertujuan untuk menjaga kualitas dan kekuatan landasan pacu demi keselamatan penerbangan.
Dengan demikian, penerbangan Super Air Jet IU 745 tidak dapat melanjutkan perjalanan karena keterlambatan kedatangan pesawat bertepatan dengan jadwal pemeliharaan landasan pacu.
Situasi ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang, termasuk Ridwan Kamil, yang harus menunggu hingga belasan jam.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.