Breaking News

Pendidikan Profesi Guru

Modul Ajar Ukin Deep Learning PPG 2025 Bidang Studi Bahasa Indonesia, Bahan Ajar RPP Terlengkap

Sebagian besar kolas memiliki minat visual dan kinestetik, dengan kecenderungan belajar melalui aktivitas langsung dan penggunaan media gambarlvideo:

|
Freepik
MODUL AJAR UKIN - Ilustrasi belajar. Modul Ajar Ukin Deep Learning PPG 2025 Bidang Studi Bahasa Indonesia, Bahan Ajar RPP Terlengkap 

SRIPOKU.COM - Berikut ini format membuat modul ajar Ukin (Deep Learning) PPG 2025 Bidang Studi Bahasa Indonesia.

Modul ajar UKIN adalah dokumen rencana pembelajaran yang disusun oleh peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan (Daljab) untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.

Modul ini berisi detail rencana pembelajaran yang siap diimplementasikan di kelas, termasuk tujuan, kegiatan, media, dan asesmen pembelajaran. 

Baca juga: Cara Membuat Video Ukin Praktik Pembelajaran di Kelas PPG Guru Tertentu Tahun 2025 yang Baik & Benar

Draf Modul Ajar/RPP

1. Informasi Umum Modul Ajar/RPP

Nama Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Kelas/Fase: Kelas VII Fase D

Topik/Materi Pokok: Struktur Teks Deskripsi

Alokasi Waktu: 1 Pertemuan (2 x 40 menit 80 meniti

Nama Guru: Abdur Rohim

Sekolah: SMP 1 Undaan Kudus

II. Identifikasi dan Analisis Kebutuhan Belajar

a. Kesiapan Peserta Didik (Analisis Diagnostik & Diferensiasi)

Pengetahuan Awal: Hasil kuis singkat menunjukkan 30 persen peserta didik sudah memahami struktur teks deskripsi dasar, 50 persen butuh bimbingan pada detail identifikasi dan deskripsi bagian, dan 20?lum memahami, informasi ini akan menginformasikan pendekatan TaRL dalam durasi singkat melalui penyesuaian kompleksitas masalah atau scaffolding dalam PBI

Minat & Profil Belajar: Sebagian besar kolas memiliki minat visual dan kinestetik, dengan kecenderungan belajar melalui aktivitas langsung dan penggunaan media gambarlvideo: ini akan memangaruhi penyajian masalah dan sumber daya dalam PBL.

Kompetensi Sosial Emosional Awal (CASEL): Berdasarkan observasi, peserta didik menunjukkan tingkat awal kesadaran diri (mengidentifikasi emosi saat menghadapi masalah), manajemen diri (mengelola frustrasi), dan keterampilan sosial (bekerja sama dalam tim pemecah masalah) yang beragam, sehingga memerlukan dukungan eksplisit selama kolaborasi

b. Karakteristik Materi Pelajaran

Jenis Pengetahuan: Materi ini mencakup pengetahuan esensial tentang struktur teks deskripsi (identifikasi umum, deskripsi bagian, simpulan/kesan) yang dibutuhkan untuk memahami masalah, dan aspek aplikatifnya dalam komunikasi efektif dapat dieksplorasi melalui pemecahan masalah dalam 80 merit.

Relevansi dan Kontekstualisasi (PM & CRT): Masalah yang akan disajikan sangat relevan dengan kehidupan nyata peserta didik karena melibatkan objek-objek di sekitar mereka. memicu motivasi untuk memecahkan masalah dengan mengaitkan pada konteks budaya lokal mereka (misalnya, mendeskripsikan makanan khas atau tradisi setempat) melalui Culturally Responsive Teaching (CRT).

Integrasi Nilal & Karakter (Filosofi Ki Hadjar Dewantara): Materi ini dan proses PBL akan mengintegrasikan nilai-nilai seperti berpikir kritis (saat menganalisis deskripsi), kolaborasi (gotong royong dalam tim), dan kemandirian dalam mencari solusi, selaras dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang berpusat pada peserta didik dan memuliakan kodrat alam.

c. Dimenal Profil Lulusan

Penalaran Kritis: Dimensi ini akan tercapai karena peserta didik harus menganalisis deskripsi dan mengidentifikasi bagian-bagian efektif

Kolaborasi: Dimensi ini akan tercapai karena peserta didik bekerja dalam kelompok untuk mendeskripsikan dan menebak objek

Komunikasi: Dimensi ini akan tercapai karona poserta didik me menuliskan teks deskripsi monyajikan deskripsi lisan dan

III. Desain Pembelajaran (UbD, PM)

a. Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran (TP) 

CP: Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, atau pengetahuan dalam berbagai bentuk tulisan untuk tujuan yang berbeda secara logis, kritis, dan kreatif

TP: Peserta didik mampu mengidentifikasi (memahami struktur teks deskripsi (identifikasi umum, deskripsi bagian, simpularvkesan) melalui analisis deskripsi objek misteri dengan penuh kesadaran

2. Peserta didik mampu mengaplikasikan (mengaplikasi) pengetahuan struktur teks deskripsi untuk menyusun deskripsi lisan dan tulisan objek misteri secara sederhana dan bermakna

3. Peserta didik mampu merefleksikan (merefleksi keberhasilan deskripsi yang dibuat dan menemukan area perbaikan dalam proses pemecahan masalah.

b. Lintas Disiplin ilmu (Opsional, jika memungkinkan secara singkat)

Integrasi sederhana dapat ditemukan dalam mata pelajaran Seni Budaya saat peserta didik merigamati detail visual objek, atau Ilmu Pengetahuan Alam jika objek misteri terkait fenomena alam

c. Kerangka Pembelajaran (PM)

Praktik Pedagogis

Model/Strategi Problem-Based Learning (PBL)

Justifikasi Kuat: PBL cocok untuk PM dalam waktu singkat karena memicu penalaran kritis melalu masalah nyata (menebak objek dari deskripsi), mendorong kolaborasi dalam mencari solusi (bekerja sama untuk mendeskripsikan dan menebak) membuat pembelajaran bermakna (langsung aplikatif), dan menggembirakan; serta mendukung pembelajaran berdiferensiasi melalui kompleksitas deskripsi yang bervariasi dan mengintegrasikan SEL, dengan menumbuhkan manajemen diri saat menghadapi masalah dan keterampilan sosial saat berkolaborasi.

Kemitraan Pembelajaran (Opsional, jika rolevan dan bisa dilakukan dalam 1 sesi PBL):

Tidak ada mitra eksternal yang spesifik dalam sesi 1 pertemuan ini, namun Bapak/Ibu Abdur Rahim berperan sebagai fasilitator utama dan sumber konteks

Lingkungan Pembelajaran (School Well-being): Menciptakan budaya belajar yang aman dan nyaman akan dilakukan dengan mendorong keberanian berpendapat tentang masalah deskripsi serta pemanfaatan ruang fisik kelas secara fleksibel dengan pengaturan tempat duduk melingkar untuk diskusi kelompok kecil pemecahan masalah yang mendukung school well-being sederhana dalam sesi ini.

Pemanfaatan Digital: Saya akan menggunakan PowerPoint sebagai media pembelajaran untuk menampilkan instruksi dan gambar objek misteri, juga memutar beberapa video pendek yang relevan jika objek misteri adalah suara atau gerakan, mendukung tahapan PBL

IV. Pengalaman Belajar (Detail Tahapan dalam 80 Menit & Integrasi Sintaks Problem-Based Learning)

Langkah-Langkah Pembelajaran (Alokasi Waktu Proporsional)

AWAL (±15 menit)

Prinsip PM yang Digunakan: Borikesadaran, Bermalina, Menggembirakan

Kegiatan:

Pembukaan (salam, doa, sapaan ramah).

Mindfulness singkat atau toknik pemusatan perhatian (misal: tarik napas dalam 3 kali) untuk menumbuhkan kesadaran diri dan kesiapan menghadapi masalah

Apersepsi interaktif dengan menyajikan masalah nyata yang relevan dan kontekstual (bermakna) melalui pennainan "Siapa Aku?" (Tebak Objek Misteri) dengan Bapak/ibu Abdur Rahim menampilkan beberapa objek mistori yang ditutupi atau disembunyikan (menggembirakan), memicu empati dan rasa ingin tahu.

Penyampaian tujuan pembelajaran secara jelas dan menarik.

Penjelasan peran peserta didik sebagai pemecah masalah, yaitu sebagai pendeskripsi dan penebak objek

Sintaka PBL-Tahap 1: Orientasi Peserta Didik pada Masalah: Guru menyajikan masalah yang menarik dan relevan untuk memicu rasa ingin tahu peserta didik melalui pemilihan objek misteri.

INTI (55 menit)

Memahami (Berkesadaran, Bermakna)

Sintaks PBL-Tahap 2: Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan masalah

Kegiatan:

Dalam kelompok kecil (kolaborasi), peserta didik menganalisis masalah yang disajikan: momilih satu objek misteri, mengidentifikasi fakta yang diketahui dari objek yang mereka pilih, dan merumuskan strategi deskripsi yang efektif (pertanyaan kunci).

Guru berkeliling memberikan scaffolding (Tallt.) dengan pertanyaan pemantik dan mombimbing analisis awal, memastikan setiap kelompok momahami tugas moreka

Diferensiasi: Guru dapat memberikan panduan pertanyaan analisis yang berbeda tingkatannya (misal: untuk kelompok yang masih kesulitan, pertanyaan lebih terarakc untuk yang sudah mahir, pertanyaan lebih terbuka) atau sumber informasi awal yang bervariasi (misal: beberapa objek lebih mudah dideskripsikan daripada yang lain).

Fokus pada olah pikir (analisis masalah, strategi deskripsi) dan olah rass (identifikasi dampak deskripsi yang jelas pada pemahaman orang lain).

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved