Berita Viral
Nasib dr Astrid, Direktur RSUD Ir Soekarno Dipecat Hilangkan 17 Alat Ventilator Seharga Rp20 Miliar
Keheranannya diungkapkan usai mengkonfirmasi ihwal dicopotnya dr Astrid selaku Direktur RSUD Ir Soekarno Provinsi Babel.
SRIPOKU.COM - Kasus hilangnya 17 unit ventilator di RSUD Ir Soekarno membuat Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani tak habis pikir.
Keheranannya diungkapkan usai mengkonfirmasi ihwal dicopotnya dr Astrid selaku Direktur RSUD Ir Soekarno Provinsi Babel.
Dia menyebut total nilai ventilator tersebut mencapai Rp20 miliar.
Hingga hari ini, kata Hidayat Arsani, 17 unit ventilator tersebut masih belum ketemu.
"Rumah Sakit turun gara-gara ventilator hilang 17 unit, ini ventilator hilang bagaimana?. Ini menyangkut nyawa manusia, terlebih hingga hari ini tidak ketemu. Hampir Rp 20 Miliar hilang dan sudah satu tahun lebih hilang, kok tidak digarap padahal mesin ini vital," ucap Hidayat Arsani di sela-sela kegiatannya di BLK Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bangka Belitung, Senin (30/6/2025) kemarin.
Dia membenarkan bahwa telah mencopot dr Astrid sebagai Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung.
Satu di antara penyebabnya adalah kasus hilangnya ventilator tersebut.
"Hari ini saya nonjobkan direktur rumah sakitnya, sanksi karena ini menyangkut nyawa masyarakat," ujar Hidayat Arsani, Senin (30/6/2025).
Baca juga: Motif Pembunuhan Pria di Gandus Palembang Oleh Oknum Pecatan TNI, Diduga Gegara Dendam Lama Keluarga
Selain kasus ventilator, kini RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung juga mengalami penurunan klaim BPJS ke tarif C.
"Wajar setiap yang bermasalah dan tidak sesuai, maka akan kita turunkan. Cari yang baru, namanya reformasi. Tidak dengan hati, kita pertahankan dengan akademis. Pemimpin yang benar adalah pemimpin yang harus bertindak tegas, kalau tidak mampu ya mundur," ujarnya.
Hidayat menilai hal ini bukan sekadar kelalaian, melainkan kegagalan dalam menjaga alat vital yang berhubungan langsung dengan keselamatan nyawa manusia.
“Saya resmi menonaktifkan Direktur RSUD. Ini keputusan penting karena menyangkut nyawa masyarakat. Alat bantu pernapasan itu bukan benda biasa,” tegas Hidayat saat menghadiri acara di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Provinsi, Senin (30/6/2025).
Ventilator yang hilang tersebut ditaksir bernilai hampir Rp20 miliar. Hidayat menyoroti bahwa dampaknya tidak hanya pada kerugian materiil, tetapi juga menurunkan reputasi rumah sakit yang menjadi rujukan utama di provinsi.
Tak berhenti di situ, RSUD Dr. Soekarno juga diketahui mengalami penurunan status klaim layanan BPJS, dari kategori B menjadi C.
Penurunan ini berdampak pada tarif layanan dan kepercayaan publik.
“Rumah sakit ini dulu rujukan besar. Tapi sekarang statusnya turun. Ini karena tidak ada pembenahan, tidak ada perbaikan manajemen,” imbuh Hidayat.
Menurutnya, seorang pemimpin rumah sakit tidak boleh hanya diam ketika ada masalah besar yang menyangkut pelayanan publik dan integritas kelembagaan.
“Kalau tidak bisa bekerja maksimal, silakan mundur. Kita butuh orang yang punya keberanian dan kejujuran untuk memperbaiki sistem,” tegasnya lagi.
Hidayat menyatakan pihaknya akan segera menunjuk pemimpin baru RSUD Soekarno yang dianggap lebih siap dalam melakukan reformasi pelayanan dan pengelolaan aset negara.
Sampai berita ini ditulis, pihak RSUD Soekarno belum memberikan keterangan resmi, dan dr Astrid belum bisa dikonfirmasi oleh tim redaksi terkait pencopotan dirinya.
Kabar bahwa ventilator di RSUD Provinsi Babel ini hilang telah muncul sejak April lalu.
Saat itu sorotan datang Komisi IV DPRD Bangka Belitung.
Menurut Komisi IV, alasan pihak RSUD Provinsi saat itu adalah ventilator sedang diservis sehingga tidak ada di ruangan.
"Kami sudah menanyakan pada pihak rumah sakit, kata mereka ventilator diservis. Kalau diservis, kami tanyakan di mana lokasinya, tetapi mereka tidak bisa jawab," ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Babel Agam terkait kabar hilangnya ventilator tersebut, Kamis (24/4/2025) lalu.
"Kami DPRD Bangka Belitung mendesak pihak RSUD Ir Soekarno Babel agar terbuka kepada publik terkait masalah tersebut," jelasnya.
Awalnya Sebut Ada 4 yang Hilang
Pihak RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung (Babel) juga sudah buka suara terkait hilangnya ventilator ini.
Direktur RSUD Dr. (H. C) Ir. Soekarno Provinsi Babel kala itu, dr. Astrid membenarkan kabar tersebut.
Namun saat itu, dia menyebut ada 4 unit ventilator yang hilang.
Ventilator yang hilang ini merupakan bantuan hibah saat COVID-19.
"Update kami per hari ini, hasil dari penelusuran bidang aset rumah sakit terkait alat kesehatan bantuan dari hibah saat COVID-19, bahwa ada 4 (empat) unit alat kesehatan yang belum tahu keberadaannya, yakni berupa ventilator," kata dr Astrid ketika dikonfirmasi Bangkapos.com Rabu (23/4/2025) silam.
Saat itu Astrid menyampaikan pihaknya terus menelusuri terkait keberadaan aset yang dikabarkan hilang ini.
"Saat ini kami masih terus melakukan pengecekan dan inventarisir alkes, yang berpindah ruangan dikarenakan kebutuhkan yang mendadak dan mendesak," ujarnya.
dr Astrid juga memerintahkan bidang terkait untuk melakukan penelusuran dan pencarian kembali terhadap alat kesehatan tersebut dilingkungan rumah sakit.
Pihak rumah sakit juga membuat langkah bakal berkonsultasi ke polisi untuk melakukan penyelidikan.
"Saya selaku Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah memerintahkan bidang terkait untuk melakukan penelusuran dan pencarian kembali terhadap alat kesehatan tersebut di lingkungan Rumah Sakit, dan selanjutnya kami lakukan konsultasi dengan pihak berwajib untuk dapat dilakukan penyelidikan terhadap aset-aset tersebut," tegas dr. Astrid.
Kala itu, dr Astrid mengaku tak tahu sejak kapan ventilator tersebut bisa tak diketahui ke mana rimbanya.
Inspektorat Turun Tangan
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bangka Belitung, Ferry Afrianto menyatakan bahwa inspektorat telah turun tangan menangani kasus ini.
Proses pemeriksaan telah dilakukan.
"Suda dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat, dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan," ujar Ferry Afrianto, Jumat (25/4/2025) silam.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
dr Astrid
RSUD Ir Soekarno
Gubernur Bangka Belitung
Gubernur Babel Hidayat Arsani
ventilator
Bangka Belitung
PRIA Ini Sungguh Kejam dan Sadis, Perbuatannya Menyebabkan Istri dan 2 Anaknya yang Balita Meninggal |
![]() |
---|
REAKSI Wamen Ekraf Usai Film Animasi Merah Putih: One for All Tuai Kritik Tajam, Bantah Beri Bantuan |
![]() |
---|
FAKTA Gibran tak Salami AHY, Presiden Prabowo Pernah Sebut Ini dan Berikut Analisa Rocky Gerung |
![]() |
---|
GAJI Aditya Hanafi ASN Pembunuh Pegawai BPS Haltim, Curi Uang Korban Demi Biaya Nikah & Pesawat Ortu |
![]() |
---|
JERIT Tangis Mahasiswi UGM Didenda Rp5 Juta Pinjam Buku di Perpustakaan, Pihak Kampus Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.