Berita Verrell Bramasta

Verell Bramasta Dikabarkan Terjebak Lockdown di Iran, Tenaga Ahli Akui Ada Kunjungan Luar Negeri

Anggota DPR RI Verrell Bramasta dikabarkan terjebak di Iran lantaran ada kunjungan luar negeri.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: pairat
TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA
VERRELL TERJEBAK IRAN - Artis dan Anggota DPR Verell Bramasta. Dikabarkan Terjebak Lockdown di Iran 

SRIPOKU.COM - Anggota DPR RI Verrell Bramasta dikabarkan terjebak di Iran lantaran ada kunjungan luar negeri.

Mengetahui hal ini, pihak keluarga pun meminta doa agar Verrell Bramasta diberikan keselamatan.

Kabar terjebaknya Varrell di Iran ini awalnya dikabarkan oleh sang adik, Athalla Naufal.

Ia menyebut jika kakaknya sedang tugas ke luar negeri dan tertahan situasi darurat di Iran.

"Sebenarnya Mas Verrell lagi tugas juga, terus dia stuck juga karena Iran kan lagi diclose bandaranya," ujar Athalla.

Ia menambahkan bahwa kakanya terjebak di bandara yang dekat dengan wilayah Iran karena sebagian besar bandara ditutup. 

"Mas Verrell itu stuck di bandara deket Iran, soalnya kan ditutup semua bandaranya, tadi video call," lanjutnya. 

"Lupa daerahnya, tapi masih di sekitar sana, jadi diungsiin ke bandara yang masih dibuka," sambung Athalla.

VERRELL AKUI INI - Verrell Bramasta saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Verrell Bramasta Akhirnya Jujur Kuak Status Hubungannya dengan Fuji
VERRELL AKUI INI - Verrell Bramasta saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Verrell Bramasta Akhirnya Jujur Kuak Status Hubungannya dengan Fuji (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

Baca juga: Reaksi Bahagia Natasha Wilona saat Tahu Fuji dan Verrell Bramasta Kini Pacaran, Didoakan Langgeng

Mengenai kabar Verell ini, tenaga ahli DPR pun turut memberikan keterangan.

Disebutkan, Arief Faillah, Verrell sedang menjalankan tugas sebagai anggota DPR RI dan dijadwalkan menghadiri Forum Parlemen Asia atau Asian Parliamentary Assembly (APA) yang seharusnya digelar di Mashhad, Iran, pada 17 Juni 2025.

Ia berangkat sebagai bagian dari delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR.

Menurutnya, rencana kunjungan tersebut dibatalkan karena Iran mendadak menutup total akses masuk ke negara itu akibat serangan dari Israel. 

“Beliau ke luar negeri untuk tugas, dan kalaupun jadi ke Iran, itu pakai biaya sendiri. Beliau anggota BKSAP, jadi wajar dapat penugasan luar negeri,” ujar Arief, dikutip dari Instagram @mybramastavrl.

Ia menjelaskan bahwa Verrell semestinya berangkat pada 15 Juni 2025.  

Namun, hanya sehari kemudian, tepat pada 16 Juni, Iran memutuskan untuk melakukan lockdown nasional, yang membuat forum APA resmi dibatalkan. 

“Mas Verrell itu dijadwalkan berangkat pada 15 Juni. Namun, forum dibatalkan karena Iran lockdown pada 16 Juni. Jadi Mas Verrell enggak sempat sampai ke sana,” jelas Arief. 

Setelah batal menghadiri agenda resmi tersebut, Verrell disebut langsung menuju Singapura untuk urusan pribadi yang berkaitan dengan bisnisnya. 

“Karena Mas Dewan punya bisnis, beliau ke Singapura. Namun, akan segera kembali ke Tanah Air untuk mengikuti Rapat Paripurna DPR RI,” tutup Arief. 

Hal itu juga dibenarkan oleh sang nenek yang sempat menghubungi Verrell dan memastikan bahwa ia kini telah berada di Singapura.

Verrell Bramasta - Aksi Verrell Bramasta saat Rapat DPR Tuai Pujian
Verrell Bramasta - Aksi Verrell Bramasta saat Rapat DPR Tuai Pujian (instagram)

Verrell Bramasta Ditantang Bupati Purwakarta

Sementara itu, sosok Verrell Bramasta menjadi sorotan manakala tak menyetujui aksi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mendidik anak nakal di barak militer.

Lantaran itu Verrell pun ditantang oleh Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein untuk mendidik 15 siswa di luar barak militer.

Awalnya, Verrell Bramasta menilai langkah Dedi Mulyadi mendisiplinkan siswa nakal ke barak militer tidak tepat.

"Dalam banyak kasus menyimpang bagi anak-anak muda dan remaja ini bukan semata-mata hanya karena disiplin yang lemah, tetapi bisa juga ini merupakan manifestasi dari dinamika keluarga, social pressure, ataupun masalah emosional yang belum tertangani," kata Verrell di video awal.

Menurutnya pendekatan fisik tanpa psikologis dan spiritual tidak akan membentuk anak menjadi tangguh.

"Jangan sampai niat yang baik tidak selaras, karena dengan cara yang tidak tepat. Sebagai wakil rakyat dari daerah ini, saya rasa kita semua bisa mencermati persoalan ini dengan baik, tentunya mengenai pendekatan yang akan diterapkan," katanya.

Kritik tersebut kemudian ditanggapi Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein.

Ia merasa aneh dan heran pada Verrell yang merupakan anggota DPR dari Dapil Jabar VII (Purwakarta, Karawang, Bekasi).

"Mas kan dapil sini, mendingan turun deh mas, mendingan lihat deh langsung daripada mas berwacana," kata pria yang akrab disapa Om Zein.

Om Zein pun menantang Verrell untuk mendidik 15 siswa di luar barak militer.

"Ini kan ada yang mau masuk lagi 30 (siswa). Kita bagi dua aja deh mas, mas 15 saya 15. Yang 15 dengan cara mas, yang 15 lagi kita lanjutkan dengan cara di barak militer. Yuk, om yang nantangin," kata Om Zein.

Diketahui, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan publik setelah mengumumkan rencana memperluas program pendidikan militer bagi pelajar ke dua kategori baru yakni warga bermasalah dan kelompok yang disebutnya sebagai "orang gemulai".

Kebijakan ini menuai respons beragam, mulai dari dukungan hingga kritik tajam dari aktivis dan masyarakat sipil.

Program pendidikan militer ini sebelumnya telah diterapkan untuk siswa SMP dan SMA sejak awal Mei 2025 bekerja sama dengan TNI-Polri.

Para siswa yang terlibat dalam program tersebut mengikuti pelatihan karakter dan kedisiplinan selama enam bulan di 30-40 barak yang tersebar di Jawa Barat.

Pemilihan peserta didasarkan atas kesepakatan antara sekolah dan orang tua, terutama bagi pelajar yang dianggap sulit dibina atau memiliki catatan perilaku buruk.

Namun dalam pernyataan terbarunya, Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa kategori peserta pendidikan militer akan diperluas setelah evaluasi awal rampung.

"Setelah SMP dan SMA ini berhasil, saya lihat sebulan ke depan ya, maka nanti (pendidikan militer) untuk yang dewasa juga," ujar Dedi melalui kanal YouTube pribadinya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved