Kunci Jawaban

Jawaban Aksi Nyata Modul 3 PPG 2025, Topik Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Aksi Nyata - Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional Strategi atau metode pembelajaran

Freepik
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Foto berasal dari Freepik. Jawaban aksi nyata Modul 3 PPG 2025 

SRIPOKU.COM - Berikut kunci jawaban aksi nyata modul 3 topik 1 PPG 2025.

Dalam modul 3 topik 1 ini bertemakan tentang Topik Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Tentunya latihan aksi nyata ini bisa mempermudah Bapak/Ibu Guru untuk menjawab soal yang akan diujikan.

Aksi Nyata - Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional
Strategi atau metode pembelajaran apa yang Bapak/Ibu pilih untuk mengakomodasi keberagaman kebutuhan dan karakteristik peserta didik dalam rancangan ini? Mengapa Bapak/Ibu memilih strategi tersebut?

Baca juga: Post Test Modul 3 PPG FPPN 2, Filosofi Pendidikan dan Nilai, Anda adalah Seorang Guru di Kota Besar

Kunci Jawaban: 
Strategi atau metode pembelajaran yang dipilih untuk mengakomodasi keberagaman kebutuhan dan karakteristik peserta didik yaitu:

1. Pembelajaran Kontektual karena untuk memperlihatkan kepada siswa bahwa apa yang mereka pelajari bukan hanya teori saja, tetapi dapat diaplikasikan pada kehidupan nyata mereka. 

2. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PjBL) karena memberi kebebasan peserta didik untuk berkembang sesuai dengan minat bakatnya serta memberi ruang kolaborasi, kreativitas, dan menumbuhkan kerjasama sehingga nilai-nilai budi pekerti seperti kejujuran, tanggung jawab dan empati dapat dilatih. 

3. Pembelajaran Berdiferensiasi karena mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik seperti menyesuaikan konten, proses, dan produk yang dihasilkan sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar peserta didik.

Strategi atau metode di atas dipilih karena selaras dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pada pentingnya menumbuhkan potensi setiap peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman mereka.

Kunci Jawaban Alternatif:
Untuk mengakomodasi keberagaman kebutuhan dan karakteristik peserta didik dalam rancangan pembelajaran ini, saya memilih strategi pembelajaran berdiferensiasi yang diintegrasikan dengan metode pembelajaran berbasis proyek (PBL) dan pendekatan kooperatif.

Mengapa Memilih Strategi Ini?

Saya memilih kombinasi strategi ini karena:

1. Mengakomodasi Gaya Belajar Beragam (Visual, Auditori, Kinestetik):

PBL: Memberikan ruang bagi siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung (kinestetik), penelitian (visual), dan presentasi/diskusi (auditori). Dalam proyek teks prosedur, siswa bisa memilih membuat video (visual/auditori/kinestetik), diorama (visual/kinestetik), atau poster (visual). Ini sesuai dengan kodrat alam yang beragam.
Berdiferensiasi: Memungkinkan guru menyesuaikan produk akhir atau proses belajar sesuai preferensi. Misalnya, Ali yang kinestetik dan digital bisa membuat video tutorial, sementara teman lain yang lebih verbal bisa menulis laporan atau presentasi lisan.
2. Menumbuhkan Motivasi dan Keterlibatan (Sesuai Kodrat Alam & Zaman):

PBL: Proyek yang relevan dengan kehidupan nyata atau minat siswa (misalnya, membuat panduan yang mereka kuasai, atau membahas isu lokal) akan secara inheren lebih menarik dan memotivasi. Ini sejalan dengan kodrat zaman yang menuntut relevansi dan hands-on learning.
Berdiferensiasi: Ketika siswa memiliki pilihan atau jalur belajar yang disesuaikan, mereka merasa lebih berdaya dan dihargai, yang meningkatkan motivasi intrinsik mereka.
Mengembangkan Keterampilan Sosial-Emosional (PSE) & Peran Guru:
Pembelajaran Kooperatif: Kerja kelompok dalam PBL atau diskusi "Kertas Rasa Syukurku" mendorong interaksi sosial, komunikasi efektif, pemecahan masalah bersama, dan negosiasi. Ini melatih keterampilan berelasi dan manajemen diri siswa.
Peran Guru sebagai Penuntun (Among): Dalam semua strategi ini, saya tidak menjadi satu-satunya sumber pengetahuan. Saya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing (Tut Wuri Handayani) yang mengarahkan, memberi umpan balik, dan mendukung siswa saat mereka bereksplorasi dan berkolaborasi. Saya juga bisa memodelkan (Ing Ngarsa Sung Tuladha) sikap kolaboratif dan membangun semangat (Ing Madya Mangun Karsa) melalui diskusi kelompok.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved